Timnas Spanyol memastikan tiket final Piala Eropa (Euro) 2024 setelah mengalahkan Prancis di semifinal dengan skor 2-1 di Allianz Arena pada Rabu.
Pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente mengklaim bahwa sepak bola Spanyol telah kembali ke tempat semestinya seperti masa jayanya ketika memenangkan Piala Eropa 2012 dan Piala Dunia 2010.
Tahun ini menandakan final kelima bagi tim Matador. Spanyol kembali ke final Euro setelah terakhir kali mencapainya 12 tahun lalu dalam Euro 2012, yang juga dimenangkan La Furia Roja setelah membantai Italia 4-0.
Baca juga: Portugal tersingkir dari Piala Eropa, Martinez: Kalah dengan rasa bangga
Pada lagi semifinal sangat terlihat pemain muda Spanyol tidak panik meski Prancis unggul lebih dulu berkat gol Kolo Muani. Mereka menyamakan skor lewat gol Lamine Yamal dan memastikan kemenangan lewat gol Dani Olmo.
"Kami telah mengembalikan sepak bola Spanyol ke tempat semestinya. Kami harus menghargai perjuangan para pemain. Kami ingin terus mencetak sejarah, kami tidak ingin bersantai dan fokus menatap final di Berlin," kata de la Fuente setelah pertandingan final Euro 2024 seperti dikutip Football Espanana pada Rabu.
Luis de la Fuente mengaku bangga kepada timnya yang bisa menembus final Euro 2024.
"Saya sangat bangga kepada para pemain, mereka luar biasa, mereka tahu cara bermain dan membaca permainan dengan luar biasa," kata pelatih berusia 63 tahun itu.
Dalam partai semifinal tersebut juga tercatat fakta menarik.
Pencetak gol termuda.
Lamine Yamal mencetak sejarah baru dalam Piala Eropa dengan menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejara Euro.
Menurut laporan UEFA, Yamal menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah Euro dalam usia 16 tahun 362 hari. Dia mencetak gol penyeimbang saat Spanyol mengalahkan Prancis 2-1 dalam semifinal Euro 2024 di Stadion Allianz Arena pada Rabu.
Yamal mencetak gol spektakuler pada menit ke-21 setelah menerima bola di sisi kiri sebelum menusuk ke tengah dan melepaskan tendangan kaki kiri melengkung dari luar kotak penalti.
Baca juga: Kvaratskhelia dan keajaiban Georgia di Euro 2024
Bola sepakan Yamal mengarah ke pojok kiri gawang yang tak bisa dijangkau kiper Prancis Mike Maignan. Gol tersebut membuat Yamal memecahkan rekor pencetak gol termuda yang dipegang pemain Swiss, Johan Vonlathen, sejak Piala Eropa 2004.
Vonlathen saat itu berusia 18 tahun dan 141 hari ketika mencetak gol melawan Prancis. Yamal sendiri akan menginjak usia 17 tahun pada 13 Juli atau sebelum laga final Piala Eropa 2024.
Partai final Piala Eropa 2024 sendiri akan berlabuh di Stadion Olimpiade Berlin pada 15 Juli.
Meski baru berusia 16 tahun, Yamal telah menjadi andalan Spanyol dalam kompetisi ini. Pemain Barcelona sudah menjalani pertandingan Spanyol yang lima di antaranya menjadi starter. Dia telah membuat satu gol dan tiga assist untuk Spanyol selama Euro 2024.
Penyesalan Mbappe
Kapten timnas Prancis Kylian Mbappe mengakui timnya tidak berbuat banyak ketika kalah 1-2 dalam semifinal Euro 2024 melawan Spanyol. Dia juga mengaku kecewa setelah tampil buruk selama Euro 2024.
"Kami tak berbuat cukup banyak untuk mencapai final," kata Mbappe kepada wartawan seperti dikutip AFP. "Mereka (Spanyol) bermain lebih baik dari kami, mereka pantas maju ke final dan kami harus angkat kaki."
Mbappe merancang gol yang dibuat Randal Kolo Muani pada menit kesembilan, tetapi Spanyol membalas untuk balik memimpin dua gol dalam empat menit pertengahan babak pertama.
"Saya berambisi menjadi juara Eropa. Saya punya cita-cita tampil baik dalam Euro. Saya tak berhasil mewujudkannya. Sungguh mengecewakan," kata Mbappe.
Prancis hanya mencetak empat gol dalam turnamen itu dan satu-satunya gol yang dibuat Mbappe berasal dari titik penalti.
Hasil ini sangat kontras dengan perjalanan Prancis ke final Piala Dunia di Qatar di mana Mbappe mencetak delapan dari 16 gol Les Bleus.
Mbappe membuat peluang pada akhir pertandingan untuk menyamakan kedudukan saat menerobos masuk dari sisi kiri lapangan dengan tinggal menghadapi penjaga gawang Unai Simon, tapi tembakannya melambung di atas mistar gawang.
"Saya berhasil melewati bek lawan dan itu berjalan dengan baik. Setelah itu, saya pikir saya cuma mesti mencetak gol atau setidaknya mengarahkannya ke gawang.
"Tendangan itu melambung di atas mistar gawang. Itulah kenyataan pahit sepak bola. 1-2 dan kami harus pulang."
Kapten Prancis itu bermain menggunakan masker pelindung setelah hidungnya patah pada pertandingan pembuka melawan Austria, tapi melepasnya saat semifinal karena merasa "muak".
"Saya tak bisa melihat dengan baik dengan masker itu. Saya berbicara dengan dokter untuk mengetahui apakah saya bisa bermain tanpa masker itu.
Baca juga: Prancis menang, Mbappe cedera patah tulang hidung
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: De la Fuente klaim sepak bola Spanyol kembali ke tempat semestinya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente mengklaim bahwa sepak bola Spanyol telah kembali ke tempat semestinya seperti masa jayanya ketika memenangkan Piala Eropa 2012 dan Piala Dunia 2010.
Tahun ini menandakan final kelima bagi tim Matador. Spanyol kembali ke final Euro setelah terakhir kali mencapainya 12 tahun lalu dalam Euro 2012, yang juga dimenangkan La Furia Roja setelah membantai Italia 4-0.
Baca juga: Portugal tersingkir dari Piala Eropa, Martinez: Kalah dengan rasa bangga
Pada lagi semifinal sangat terlihat pemain muda Spanyol tidak panik meski Prancis unggul lebih dulu berkat gol Kolo Muani. Mereka menyamakan skor lewat gol Lamine Yamal dan memastikan kemenangan lewat gol Dani Olmo.
"Kami telah mengembalikan sepak bola Spanyol ke tempat semestinya. Kami harus menghargai perjuangan para pemain. Kami ingin terus mencetak sejarah, kami tidak ingin bersantai dan fokus menatap final di Berlin," kata de la Fuente setelah pertandingan final Euro 2024 seperti dikutip Football Espanana pada Rabu.
Luis de la Fuente mengaku bangga kepada timnya yang bisa menembus final Euro 2024.
"Saya sangat bangga kepada para pemain, mereka luar biasa, mereka tahu cara bermain dan membaca permainan dengan luar biasa," kata pelatih berusia 63 tahun itu.
Dalam partai semifinal tersebut juga tercatat fakta menarik.
Pencetak gol termuda.
Lamine Yamal mencetak sejarah baru dalam Piala Eropa dengan menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejara Euro.
Menurut laporan UEFA, Yamal menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah Euro dalam usia 16 tahun 362 hari. Dia mencetak gol penyeimbang saat Spanyol mengalahkan Prancis 2-1 dalam semifinal Euro 2024 di Stadion Allianz Arena pada Rabu.
Yamal mencetak gol spektakuler pada menit ke-21 setelah menerima bola di sisi kiri sebelum menusuk ke tengah dan melepaskan tendangan kaki kiri melengkung dari luar kotak penalti.
Baca juga: Kvaratskhelia dan keajaiban Georgia di Euro 2024
Bola sepakan Yamal mengarah ke pojok kiri gawang yang tak bisa dijangkau kiper Prancis Mike Maignan. Gol tersebut membuat Yamal memecahkan rekor pencetak gol termuda yang dipegang pemain Swiss, Johan Vonlathen, sejak Piala Eropa 2004.
Vonlathen saat itu berusia 18 tahun dan 141 hari ketika mencetak gol melawan Prancis. Yamal sendiri akan menginjak usia 17 tahun pada 13 Juli atau sebelum laga final Piala Eropa 2024.
Partai final Piala Eropa 2024 sendiri akan berlabuh di Stadion Olimpiade Berlin pada 15 Juli.
Meski baru berusia 16 tahun, Yamal telah menjadi andalan Spanyol dalam kompetisi ini. Pemain Barcelona sudah menjalani pertandingan Spanyol yang lima di antaranya menjadi starter. Dia telah membuat satu gol dan tiga assist untuk Spanyol selama Euro 2024.
Penyesalan Mbappe
Kapten timnas Prancis Kylian Mbappe mengakui timnya tidak berbuat banyak ketika kalah 1-2 dalam semifinal Euro 2024 melawan Spanyol. Dia juga mengaku kecewa setelah tampil buruk selama Euro 2024.
"Kami tak berbuat cukup banyak untuk mencapai final," kata Mbappe kepada wartawan seperti dikutip AFP. "Mereka (Spanyol) bermain lebih baik dari kami, mereka pantas maju ke final dan kami harus angkat kaki."
Mbappe merancang gol yang dibuat Randal Kolo Muani pada menit kesembilan, tetapi Spanyol membalas untuk balik memimpin dua gol dalam empat menit pertengahan babak pertama.
"Saya berambisi menjadi juara Eropa. Saya punya cita-cita tampil baik dalam Euro. Saya tak berhasil mewujudkannya. Sungguh mengecewakan," kata Mbappe.
Prancis hanya mencetak empat gol dalam turnamen itu dan satu-satunya gol yang dibuat Mbappe berasal dari titik penalti.
Hasil ini sangat kontras dengan perjalanan Prancis ke final Piala Dunia di Qatar di mana Mbappe mencetak delapan dari 16 gol Les Bleus.
Mbappe membuat peluang pada akhir pertandingan untuk menyamakan kedudukan saat menerobos masuk dari sisi kiri lapangan dengan tinggal menghadapi penjaga gawang Unai Simon, tapi tembakannya melambung di atas mistar gawang.
"Saya berhasil melewati bek lawan dan itu berjalan dengan baik. Setelah itu, saya pikir saya cuma mesti mencetak gol atau setidaknya mengarahkannya ke gawang.
"Tendangan itu melambung di atas mistar gawang. Itulah kenyataan pahit sepak bola. 1-2 dan kami harus pulang."
Kapten Prancis itu bermain menggunakan masker pelindung setelah hidungnya patah pada pertandingan pembuka melawan Austria, tapi melepasnya saat semifinal karena merasa "muak".
"Saya tak bisa melihat dengan baik dengan masker itu. Saya berbicara dengan dokter untuk mengetahui apakah saya bisa bermain tanpa masker itu.
Baca juga: Prancis menang, Mbappe cedera patah tulang hidung
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: De la Fuente klaim sepak bola Spanyol kembali ke tempat semestinya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024