Pengurus Besar (PB) PON XXI Aceh-Sumut wilayah Aceh menyatakan bahwa konsep opening ceremony (pembukaan) PON Aceh-Sumut pada 9 September di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh nantinya menampilkan kesenian dan budaya khas tanah rencong.

"Terkait konsep opening menampilkan tarian-tarian khas Aceh, memberikan penonton gambaran mendalam tentang keanekaragaman dan keindahan budaya Aceh," kata Kabid Upacara PB PON Wilayah Aceh, Akkar Arafat, di Banda Aceh, Senin.

Akkar menyampaikan, tarian yang ditampilkan nantinya sarat dengan makna sejarah dan nilai-nilai lokal, serta edukasi kebudayaan seperti tentang musik tradisional, pakaian adat, dan seni kerajinan.

"Ini akan memberikan pengalaman yang autentik dan memperkaya pengetahuan penonton tentang warisan budaya Aceh," ujarnya.

Selain itu, kata dia, dalam pembukaan nantinya juga mengangkat figur sejarah seperti Malahayati, yaitu pahlawan wanita Aceh yang terkenal dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Konsep tersebut untuk menambah nilai historis dan emosional.

Dirinya menuturkan, cerita sejarah tersebut nantinya diperlihatkan melalui pertunjukan tarian dan visual sebagai bentuk apresiasi mendalam terhadap perjuangan dan kontribusi pejuang Aceh.

Kata dia, penggunaan proyeksi visual yang canggih nantinya juga bakal memberikan efek dramatis dan menarik, memungkinkan penonton merasakan cerita dan budaya Aceh dengan cara yang inovatif.

"Kombinasi permainan pencahayaan yang spektakuler dan kembang api akan menambah kemeriahan dan kesan megah acara, menciptakan suasana meriah dan mengesankan," katanya.

Akkar menambahkan, secara keseluruhan, konsep pembukaan PON Aceh-Sumut ikut menawarkan perpaduan harmonis terhadap penghormatan warisan budaya dan sejarah Aceh 

Dan, penggunaan teknologi modern nantinya untuk menciptakan pengalaman yang menakjubkan, serta bisa menyentuh hati penonton.

"Ini adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan Aceh kepada masyarakat luas dan meninggalkan kesan mendalam pada semua yang hadir," demikian Akkar Arafat.


Baca juga: Bisbol tuan rumah Aceh tak mampu berkutik dari Bali
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024