Gorontalo berhasil merebut medali emas nomor kuadran putra cabang olahraga sepak takraw Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Bertanding di Gedung Idi Sport Center, Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur, Kamis, Gorontalo meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Tengah dengan skor 2-1 (12-15, 15-12, dan 15-9). Sementara, medali perak diraih Jawa Tengah.
Dengan kemenangan tersebut, Gorontalo berhasil menyandingkan medali emas cabang olahraga sepak takraw nomor kuadran putra PON XXI Aceh-Sumut dengan PON XX Papua. Di PON Papua, Gorontalo meraih medali emas setelah mengalahkan lawan yang sama yakni, Jawa Tengah.
Sementara, medali perunggu diraih Kepulauan Riau dan Lampung. Kepulauan Riau kalah atas Gorontalo di semifinal dengan skor 0-2 (10-15 dan 8-15. Sementara Lampung kalah atas Jawa Tengah 0-2 (8-15 dan 11-15).
Bertanding di lapangan satu Gedung Idi Sport Center, kedua tim bermain ketat. Kejar mengejar poin berlangsung hingga 12-12. Jateng akhirnya menutup set kedua dengan kemenangan 15-12.
Kejar mengejar poin juga terjadi di set kedua. Gorontalo yang tidak ingin kecolongan, akhirnya mampu memenangkan pertandingan dengan pon 15-12. Skor berubah menjadi 1-1.
Di set ketiga, Gorontalo bermaterikan pemain Hendra Pago, Abdullah Halim, Wahyu Ramadan, dan Gelvin Usman, mampu unggul 11-6. Gorontalo akhir menutup pertandingan set ketiga dengan poin 15-9.
Dalam pertandingan tersebut, Jawa Tengah diperkuat para pemain yakni Yuda Aswinatama, Rifqy Puji Santoso, Mandeg Suharto, M Ubaidur Rohman, Victoria Eka Prasetyo, dan Anwar Budiyanto.
Herson, pelatih Gorontalo, mengatakan dirinya menginstruksikan para pemain agar bermain maksimal serta jangan mudah kehilangan poin di partai final. Apalagi, permainan Gorontalo dan Jawa Tengah berimbang.
"Saya pernah menangani pemain Jawa Tengah, begitu juga dengan pelatih Jawa Tengah, pernah melatih anak-anak Gorontalo, sehingga kami mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, kami mampu bermain lebih maksimal, sehingga mempertahankan prestasi di PON Papua," kata Herson.
Sementara itu, Tri Aji, pelatih Jawa Tengah, mengatakan anak asuhnya sudah berjuang dan bermain sebaik mugkin. Namun, pemain Gorontalo lebih unggul dan memiliki mental bertanding yang baik.
"Selain itu, penyelesaian akhir para pemain Gorontalo lebih bagus. Mereka juga lebih senior dari anak-anak Jawa Tengah. Waktu di penyisihan grup, kami sempat mengalahkan Gorontalo, tetapi kalah di final. Di sini letak mental juaranya," kata Tri Aji.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Bertanding di Gedung Idi Sport Center, Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur, Kamis, Gorontalo meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Tengah dengan skor 2-1 (12-15, 15-12, dan 15-9). Sementara, medali perak diraih Jawa Tengah.
Dengan kemenangan tersebut, Gorontalo berhasil menyandingkan medali emas cabang olahraga sepak takraw nomor kuadran putra PON XXI Aceh-Sumut dengan PON XX Papua. Di PON Papua, Gorontalo meraih medali emas setelah mengalahkan lawan yang sama yakni, Jawa Tengah.
Sementara, medali perunggu diraih Kepulauan Riau dan Lampung. Kepulauan Riau kalah atas Gorontalo di semifinal dengan skor 0-2 (10-15 dan 8-15. Sementara Lampung kalah atas Jawa Tengah 0-2 (8-15 dan 11-15).
Bertanding di lapangan satu Gedung Idi Sport Center, kedua tim bermain ketat. Kejar mengejar poin berlangsung hingga 12-12. Jateng akhirnya menutup set kedua dengan kemenangan 15-12.
Kejar mengejar poin juga terjadi di set kedua. Gorontalo yang tidak ingin kecolongan, akhirnya mampu memenangkan pertandingan dengan pon 15-12. Skor berubah menjadi 1-1.
Di set ketiga, Gorontalo bermaterikan pemain Hendra Pago, Abdullah Halim, Wahyu Ramadan, dan Gelvin Usman, mampu unggul 11-6. Gorontalo akhir menutup pertandingan set ketiga dengan poin 15-9.
Dalam pertandingan tersebut, Jawa Tengah diperkuat para pemain yakni Yuda Aswinatama, Rifqy Puji Santoso, Mandeg Suharto, M Ubaidur Rohman, Victoria Eka Prasetyo, dan Anwar Budiyanto.
Herson, pelatih Gorontalo, mengatakan dirinya menginstruksikan para pemain agar bermain maksimal serta jangan mudah kehilangan poin di partai final. Apalagi, permainan Gorontalo dan Jawa Tengah berimbang.
"Saya pernah menangani pemain Jawa Tengah, begitu juga dengan pelatih Jawa Tengah, pernah melatih anak-anak Gorontalo, sehingga kami mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, kami mampu bermain lebih maksimal, sehingga mempertahankan prestasi di PON Papua," kata Herson.
Sementara itu, Tri Aji, pelatih Jawa Tengah, mengatakan anak asuhnya sudah berjuang dan bermain sebaik mugkin. Namun, pemain Gorontalo lebih unggul dan memiliki mental bertanding yang baik.
"Selain itu, penyelesaian akhir para pemain Gorontalo lebih bagus. Mereka juga lebih senior dari anak-anak Jawa Tengah. Waktu di penyisihan grup, kami sempat mengalahkan Gorontalo, tetapi kalah di final. Di sini letak mental juaranya," kata Tri Aji.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024