Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di Aceh mengalami penurunan selama September 2024 baik di tingkat petani maupun penggilingan, yang disebabkan beberapa wilayah mulai musim panen serta menurunnya kualitas dampak dari cuaca buruk.

“Harga gabah kualitas GKP menurun disebabkan sedang masa panen di beberapa wilayah dan kualitas gabah yang kurang baik akibat hujan dan angin kencang,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadrsiwan Nasution di Banda Aceh, Rabu.

Pemantauan harga gabah Aceh dilakukan di beberapa daerah seperti Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Pidie Jaya. Observasi harga selama September ini hanya mencakup kualitas GKP.

Ia menjejaskan, penurunan gabah kualitas GKP pada September 2024 sebesar 2,94 persen sehingga harga rata-rata GKP di tingkat petani selama bulan itu menjadi Rp6.212 per kilogram.

Begitu juga harga rata-rata di tingkat penggilingan yang terjadi penurunan sebesar 2,86 persen, sehingga menjadi Rp6.393 per kilogram.

Kata Riswan, harga GKP di Kabupaten Pidie Jaya, menjadi harga yang tertinggi dibandingkan daerah-daerah lain di provinsi paling barat Indonesia itu, yakni mencapai Rp6.500 per kilogram.

“Sedangkan harga GKP terendah di Aceh Barat Daya sebesar Rp5.700 per kilogram,” katanya.

Di sisi lain, BPS mencatat peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Aceh pada September 2024 menjadi 122,08 atau mengalami kenaikan 0,05 persen dibanding Agustus 2024.

“Hal ini disebabkan adanya kenaikan NTP pada sub tanaman perkebunan rakyat, perikanan, peternakan,” kata Riswan.

Baca juga: Harga gabah di Bireuen tertinggi se Aceh capai Rp7.500 per kilogram

Sedangkan NTP nasional pada bulan itu berada pada angka 120,30 atau mengalami kenaikan 0,38 persen dari bulan sebelumnya.

NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.

Untuk indeks harga yang diterima petani Aceh pada September 2024, lanjut Riswan, sebesar 142,03 atau mengalami penurunan sebesar 0,12 persen dibanding periode sebelumnya.

Komoditas utama yang menjadi penyumbang penurunan indeks harga yang diterima petani adalah gabah, cabai merah dan cabai hijau.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani atau Ib pada bulan itu sebesar 116,34 atau juga mengalami penurunan 0,17 persen dibanding bulan sebelumnya. 

“Komoditas penyumbang penurunan Ib adalah cabai merah, bensin dan tomat sayur,” ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024