KKLP Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) menyebutkan sebanyak 511 kosakata bahasa Gayo berpotensi menjadi entri baru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diusulkan tahun ini.

"Terdapat 511 kosakata bahasa Gayo yang berpotensi dijadikan entri dalam KBBI dari 910 kosakata yang dibahas dalam Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD)," kata Koordinator KKLP Perkamusan dan Peristilahan BBPA, Zulfahmirda Matondang, di Banda Aceh, Rabu.

Zulfahmirda mengatakan, sebenarnya ada 948 kosakata bahasa Gayo yang diusulkan BBPA, tetapi tidak semuanya dapat masuk menjadi entri KBBI berdasarkan hasil SKBD bahasa Gayo yang digelar pada 24—26 September lalu.

Berdasarkan SKBD tersebut, terdapat 910 kosakata yang berhasil dibahas, 339 kosakata ditolak karena entri dan makna telah ditemukan di dalam KBBI, tetapi terdapat tiga entri yang dapat diusulkan perbaikan maknanya.

"Selain itu, terdapat 110 kosakata bahasa Gayo yang ditunda, yaitu 50 kosakata harus dikonfirmasi ulang dan 60 kosakata belum dibahas," imbuhnya. 

Dirinya menjelaskan, kosakata bahasa Gayo yang diusulkan adalah yang memenuhi kriteria, yakni memiliki konsep yg unik (belum ada konsepnya dalam KBBI), eufonik (mudah dilafalkan), dan penulisannya mengikuti kaidah bahasa Indonesia.

Beberapa contoh kosakata yang diusulkan berpeluang masuk menjadi entri baru KBBI antara lain, apak 'rasa khas pada kapur sirih', apakan 'luka mulut karena kelebihan mengkonsumsi kapur sirih', bamu 'baju tua atau bekas yang digunakan untuk bersawah'.

Kemudian, bejamu 'mengundang atau meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan sawah, kebun, atau ladang, saat menanam, menyiangi, atau memanen', cawing 'bentuk tanduk kerbau atau sapi yang mencuat atau melengkung yang satu ke atas dan yang satu ke bawah'.

Selanjutnya, gnk 'bentuk tanduk kerbau atau sapi yang melengkung pendek ke depan', mêngaki 'mencangkul sudut pematang sawah', dan mungus 'makan tebu langsung dengan gigi'. 

Dirinya menambahkan, usulan bahasa Gayo sudah pernah dilakukan sebelumnya. Hingga per 15 Oktober ini, terdapat 176 kosakata bahasa Gayo yang dapat diakses di KBBI, seperti ama 'panggilan kepada orang tua laki-laki' dan beno 'jin atau makhluk halus yang berwujud tubuh hitam, sering mengganggu orang yang tidur dengan cara mencekik'. 

"Namun, akhir bulan ini akan dilakukan pemutakhiran data KBBI, termasuk usulan bahasa daerah yang telah divalidasi," katanya. 

Pada 2023 lalu, BBPA juga mengusulkan 345 kosakata bahasa Aceh menjadi entri KBBI. Usulan ini kembali dilakukan pada tahun ini dengan tujuan memperkaya khazanah bahasa Indonesia melalui bahasa daerah Aceh, salah satunya bahasa Gayo. 

Baca juga: Balai Bahasa Aceh bimbing 50 guru revitalisasi bahasa Gayo

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024