Petugas gabungan terdiri dari personel Brimob, BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tamiang berjibaku membersihkan puing-puing kayu, sampah dan endapan lumpur sisa banjir yang melanda kota Pekan Seruway dan sekitarnya sepekan lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Aceh Tamiang, Minggu, mengatakan pembersihan lokasi bekas banjir sudah dimulai sejak Jumat hingga hari ini pasca banjir surut. Aksi ini melibatkan petugas gabungan dari BPBD, personel Brimob Kompi 2 Yon B Pelopor Aramiah, DLH dan seluruh unsur Fokopincam Seruway.

“Sasaran pembersihan pasca banjir diprioritaskan ke fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum dan fasos). Sampah didominasi kayu konstruksi bangunan dan endapan lumpur,” kata Iman Suhery.

Adapun fasum yang sempat terendam banjir meliputi masjid, sekolah, kantor desa, klinik dan pastinya pasar Pekan Seruway. Puluhan kubik sampah banjir diangkut menggunakan truk milik DHK. Barang-barang yang ditemukan masih layak pakai dipilah sebelum dibuang ke TPA.

“Khusus pembersihan ruas jalan pasar Pekan Seruway yang kemarin tertimbun lumpur menggunakan alat berat grader. Alhamdulillah hari ini kondisi sudah normal, fasum dan fasos sudah bisa digunakan warga kembali,” ujarnya.

Namun begitu, ia mengatakan, petugas BPBD masih disiagakan di posko banjir Pos 6 Damkar Seruway sampai status darurat bencana banjir Aceh Tamiang dicabut. 

Sementara BPBD Aceh Tamiang mencatat, dampak banjir masih merendam dua desa yakni Muka Sei Kuruk dan Lubuk Damar, Kecamatan Seruway. Seluruh pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing tinggal 30 jiwa warga Muka Sei Kuruk. 

Sedangkan kondisi di Desa Lubuk Damar banjir masih merendam sebagian permukiman dengan ketinggian 35 centimeter akibat air bertahan karena pasang air laut.

“Anggota masih standby di posko Pos 6 Damkar Seruway, dan sebagian personel kami fokus dengan perbaikan tanggul jebol sebagai antisipasi bila terjadi banjir susulan,” ujarnya.

Pewarta: Dede Haraison

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024