Bencana banjir yang dipicu oleh badai dahsyat di wilayah Valencia menewaskan sedikitnya 92 orang, demikian data Pusat Koordinasi Operasional Terpadu Kementerian Dalam Negeri Spanyol, Rabu.
Jumlah korban tewas berpotensi terus bertambah setelah banjir dahsyat yang melanda wilayah Valencia pada malam hari, akibat badai terburuk di abad ini yang hanya sebanding dengan dua badai lainnya pada 1980-an, kata badan meteorologi Spanyol.
Badai tersebut dimulai pada Selasa (30/10), menurunkan curah hujan setahun hanya dalam hitungan jam. Akibatnya sungai meluap dengan cepat dan bahkan menimbulkan tornado.
Baca juga: Amerika Serikat diterjang Badai Helene, 93 orang tewas dan ratusan lainnya hilang
Jalan-jalan dan kota-kota mulai dilanda banjir, memaksa pihak berwenang menghentikan layanan kereta di sekitar Valencia, membatalkan penerbangan, serta meminta warga agar tetap berada di dalam kediaman masing-masing pada Selasa malam.
Namun, pada saat pemerintah mengirimkan peringatan darurat yang meminta masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah atau mencari tempat yang lebih tinggi, sebagian besar kerusakan sudah terjadi.
Saat sungai mengalir deras melewati kota, jalan, dan lingkungan, ratusan orang terjebak di atap rumah, kendaraan, mal, maupun kawasan industri. Sebagian warga berpegangan pada pohon.
Warga yang putus asa beralih ke media sosial untuk meminta bantuan setelah saluran panggilan darurat setempat rusak akibat banjir yang merendam gedung-gedung dan banyaknya panggilan masuk.
Harian Spanyol El Pais melaporkan ratusan orang masih menunggu diselamatkan pada Rabu pagi.
"Kami tidak dapat menjangkau para korban saat mereka sangat membutuhkannya," kata Jose Miguel Basset, kepala pemadam kebakaran di provinsi Valencia, kepada penyiar Spanyol RTVE.
Baca juga: Walau badai menghadang, Dewaruci sukses bawa Laskar Rempah ke Sabang
Pemerintah wilayah Valencia telah membuka saluran telepon khusus untuk melaporkan orang hilang.
Penduduk setempat masih diimbau menjauhi perjalanan menggunakan jalan raya, dan sebagian besar sekolah di wilayah otonomi itu ditutup.
Sementara itu, badai terus bergerak melintasi Semenanjung Iberia, dengan sebagian besar wilayah timur laut dan barat daya Spanyol mendapat peringatan cuaca hujan lebat.
Pertandingan ditunda
Pertandingan Piala Raja antara Valencia melawan Parla Escuela yang mestinya dimainkan pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB harus ditunda akibat banjir yang menghantam Spanyol.
Setidaknya 62 orang meninggal dunia setelah hujan deras terjadi di negara itu. Kota Chiva, yang terletak dekat Valencia mengalami hujan yang nilainya lebih deras dari biasanya selama delapan jam.
Pertandingan Valencia di markas tim strata keenam itu, rencananya akan dimainkan di Parla. Kota itu terletak 24 kilometer dari ibukota Spanyol, Madrid.
Laga itu telah dijadwal ulang untuk dimainkan pada 6 November, dan akan berlangsung di tempat yang sama. Demikian diumumkan Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF).
Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir besar di Spanyol tewaskan 51 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Jumlah korban tewas berpotensi terus bertambah setelah banjir dahsyat yang melanda wilayah Valencia pada malam hari, akibat badai terburuk di abad ini yang hanya sebanding dengan dua badai lainnya pada 1980-an, kata badan meteorologi Spanyol.
Badai tersebut dimulai pada Selasa (30/10), menurunkan curah hujan setahun hanya dalam hitungan jam. Akibatnya sungai meluap dengan cepat dan bahkan menimbulkan tornado.
Baca juga: Amerika Serikat diterjang Badai Helene, 93 orang tewas dan ratusan lainnya hilang
Jalan-jalan dan kota-kota mulai dilanda banjir, memaksa pihak berwenang menghentikan layanan kereta di sekitar Valencia, membatalkan penerbangan, serta meminta warga agar tetap berada di dalam kediaman masing-masing pada Selasa malam.
Namun, pada saat pemerintah mengirimkan peringatan darurat yang meminta masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah atau mencari tempat yang lebih tinggi, sebagian besar kerusakan sudah terjadi.
Saat sungai mengalir deras melewati kota, jalan, dan lingkungan, ratusan orang terjebak di atap rumah, kendaraan, mal, maupun kawasan industri. Sebagian warga berpegangan pada pohon.
Warga yang putus asa beralih ke media sosial untuk meminta bantuan setelah saluran panggilan darurat setempat rusak akibat banjir yang merendam gedung-gedung dan banyaknya panggilan masuk.
Harian Spanyol El Pais melaporkan ratusan orang masih menunggu diselamatkan pada Rabu pagi.
"Kami tidak dapat menjangkau para korban saat mereka sangat membutuhkannya," kata Jose Miguel Basset, kepala pemadam kebakaran di provinsi Valencia, kepada penyiar Spanyol RTVE.
Baca juga: Walau badai menghadang, Dewaruci sukses bawa Laskar Rempah ke Sabang
Pemerintah wilayah Valencia telah membuka saluran telepon khusus untuk melaporkan orang hilang.
Penduduk setempat masih diimbau menjauhi perjalanan menggunakan jalan raya, dan sebagian besar sekolah di wilayah otonomi itu ditutup.
Sementara itu, badai terus bergerak melintasi Semenanjung Iberia, dengan sebagian besar wilayah timur laut dan barat daya Spanyol mendapat peringatan cuaca hujan lebat.
Pertandingan ditunda
Pertandingan Piala Raja antara Valencia melawan Parla Escuela yang mestinya dimainkan pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB harus ditunda akibat banjir yang menghantam Spanyol.
Setidaknya 62 orang meninggal dunia setelah hujan deras terjadi di negara itu. Kota Chiva, yang terletak dekat Valencia mengalami hujan yang nilainya lebih deras dari biasanya selama delapan jam.
Pertandingan Valencia di markas tim strata keenam itu, rencananya akan dimainkan di Parla. Kota itu terletak 24 kilometer dari ibukota Spanyol, Madrid.
Laga itu telah dijadwal ulang untuk dimainkan pada 6 November, dan akan berlangsung di tempat yang sama. Demikian diumumkan Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF).
Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir besar di Spanyol tewaskan 51 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024