Sebanyak 55 lansia di Kabupaten Aceh Tengah diwisuda dan menerima sertifikat kelulusan standar-1 atau S1 pada Jumat.
Para kakek dan nenek ini dinyatakan lulus dari Program Sekolah Lansia Telangke Niate yang digagas oleh Pemkab setempat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Dan Keluarga Berencana Aceh Tengah bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh.
"Sertifikat yang diterima wisudawan dan wisudawati sekolah lansia ini dengan kelulusan standar 1 atau S1. Wisuda lansia ini merupakan yang kedua, sebelumnya wisuda dilakukan dengan sebanyak 56 orang lansia," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim dalam prosesi wisuda yang berlangsung di Gedung Ummi Pendopo Aceh Tengah.
Dia menyampaikan pembelajaran di sekolah lansia ini dalam kurikulumnya menerapkan tujuh dimensi lansia tangguh antara lain dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional dan vokasional, dan dimensi lingkungan, sehingga lansia diharapkan menjadi smart.
Lanjutnya, sekolah lansia diharapkan dapat menjadi sebuah wadah dalam memberdayakan para lansia di Kabupaten Aceh tengah.
"Sekolah lansia adalah pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia sebagai upaya pemberian informasi, pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial, budaya, sehingga lansia dapat hidup bahagia sejahtera," ujarnya.
Prosesi wisuda para lansia ini dihadiri langsung Pj Bupati Aceh Tengah Subhandhy AP Subhandhy juga turut melakukan penggeseran kucir topi toga terhadap para wisudawan.
Dalam sambutannya Subhandhy menyampaikan bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen untuk terus mendukung inisiatif pendidikan untuk semua kalangan.
"Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang usia. Kami akan terus berupaya menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat," kata Subhandhy.
Dia berharap para lansia tidak berhenti belajar setelah lulus sehingga juga dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.
"Sekolah lansia telah menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi alat pemberdayaan yang efektif bagi semua kalangan, termasuk para lansia," ujar Subhandhy.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Para kakek dan nenek ini dinyatakan lulus dari Program Sekolah Lansia Telangke Niate yang digagas oleh Pemkab setempat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Dan Keluarga Berencana Aceh Tengah bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh.
"Sertifikat yang diterima wisudawan dan wisudawati sekolah lansia ini dengan kelulusan standar 1 atau S1. Wisuda lansia ini merupakan yang kedua, sebelumnya wisuda dilakukan dengan sebanyak 56 orang lansia," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim dalam prosesi wisuda yang berlangsung di Gedung Ummi Pendopo Aceh Tengah.
Dia menyampaikan pembelajaran di sekolah lansia ini dalam kurikulumnya menerapkan tujuh dimensi lansia tangguh antara lain dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional dan vokasional, dan dimensi lingkungan, sehingga lansia diharapkan menjadi smart.
Lanjutnya, sekolah lansia diharapkan dapat menjadi sebuah wadah dalam memberdayakan para lansia di Kabupaten Aceh tengah.
"Sekolah lansia adalah pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia sebagai upaya pemberian informasi, pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial, budaya, sehingga lansia dapat hidup bahagia sejahtera," ujarnya.
Prosesi wisuda para lansia ini dihadiri langsung Pj Bupati Aceh Tengah Subhandhy AP Subhandhy juga turut melakukan penggeseran kucir topi toga terhadap para wisudawan.
Dalam sambutannya Subhandhy menyampaikan bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen untuk terus mendukung inisiatif pendidikan untuk semua kalangan.
"Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang usia. Kami akan terus berupaya menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat," kata Subhandhy.
Dia berharap para lansia tidak berhenti belajar setelah lulus sehingga juga dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.
"Sekolah lansia telah menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi alat pemberdayaan yang efektif bagi semua kalangan, termasuk para lansia," ujar Subhandhy.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024