Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,17 persen pada triwulan III-2024 secara tahunan atau year on year/yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Selasa, mengatakan salah satu yang mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga ini ialah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.
“Jadi penyelenggaraan PON tidak hanya di bulan September, tetapi juga aktivitas ekonomi sebelum dan sesudah penyelenggaraan PON. Tentunya ini memberikan nilai tambah, dan dihitung mempengaruhi kinerja ekonomi Aceh triwulan ketiga,” kata Riswan.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga ini juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional periode yang sama yakni sebesar 4,95 persen secara tahunan.
Begitu juga, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga secara quarter to quarter/q-to-q yang juga tumbuh 2,06 persen dibanding bulan triwulan kedua 2024. Capaian ini juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,50 persen secara q-to-q.
“Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Aceh, dimana melampaui kinerja pertumbuhan ekonomi secara nasional. Mudah-mudah ini menjadi pesan bagi kita semua Aceh bisa terus bertumbuh,” ujarnya.
Baca: BPS proyeksikan Aceh produksi 946,71 ribu ton beras selama 2024
Riswan menjelaskan ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan pada triwulan ketiga 2024 berasal dari kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, maupun PDRB atas dasar harga konstan.
Pada triwulan ketiga 2023, PDRB atas dasar harga berlaku Aceh sebesar Rp56,73 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp36,61 triliun. Sementara pada triwulan ketiga 2024, PDRB Aceh atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp61,03 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan juga naik menjadi Rp38,50 triliun.
Kata dia, distribusi PDRB Aceh menurut lapangan usaha masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 29,74 persen.
“Kemudian sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,94 persen, konstruksi 9,07 persen, dan administrasi pemerintahan sebesar 9,04 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga 2024 secara tahunan paling tinggi berasal dari sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 58,69 persen, sektor transportasi dan pergudangan 19,46 persen dan jasa perusahaan 7,38 persen.
“Sektor ini merupakan sektor yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan PON,” ujarnya.
Menurut sumber, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga paling tinggi disumbang oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 1,31 persen, sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,62 persen dan sektor keuangan dan asuransi 0,60 persen.
Baca: BPS: Inflasi Aceh lebih rendah dibanding nasional pada Oktober 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Selasa, mengatakan salah satu yang mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga ini ialah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.
“Jadi penyelenggaraan PON tidak hanya di bulan September, tetapi juga aktivitas ekonomi sebelum dan sesudah penyelenggaraan PON. Tentunya ini memberikan nilai tambah, dan dihitung mempengaruhi kinerja ekonomi Aceh triwulan ketiga,” kata Riswan.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga ini juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional periode yang sama yakni sebesar 4,95 persen secara tahunan.
Begitu juga, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan ketiga secara quarter to quarter/q-to-q yang juga tumbuh 2,06 persen dibanding bulan triwulan kedua 2024. Capaian ini juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,50 persen secara q-to-q.
“Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Aceh, dimana melampaui kinerja pertumbuhan ekonomi secara nasional. Mudah-mudah ini menjadi pesan bagi kita semua Aceh bisa terus bertumbuh,” ujarnya.
Baca: BPS proyeksikan Aceh produksi 946,71 ribu ton beras selama 2024
Riswan menjelaskan ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan pada triwulan ketiga 2024 berasal dari kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, maupun PDRB atas dasar harga konstan.
Pada triwulan ketiga 2023, PDRB atas dasar harga berlaku Aceh sebesar Rp56,73 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp36,61 triliun. Sementara pada triwulan ketiga 2024, PDRB Aceh atas dasar harga berlaku naik menjadi Rp61,03 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan juga naik menjadi Rp38,50 triliun.
Kata dia, distribusi PDRB Aceh menurut lapangan usaha masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 29,74 persen.
“Kemudian sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,94 persen, konstruksi 9,07 persen, dan administrasi pemerintahan sebesar 9,04 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga 2024 secara tahunan paling tinggi berasal dari sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 58,69 persen, sektor transportasi dan pergudangan 19,46 persen dan jasa perusahaan 7,38 persen.
“Sektor ini merupakan sektor yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan PON,” ujarnya.
Menurut sumber, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga paling tinggi disumbang oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 1,31 persen, sektor lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,62 persen dan sektor keuangan dan asuransi 0,60 persen.
Baca: BPS: Inflasi Aceh lebih rendah dibanding nasional pada Oktober 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024