Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bersama Universiti Islam Pahang Sultan Ahmad Shah (UnIPSAS) Malaysia mempererat hubungan Aceh dan Pahang lewat kegiatan operasi pengabdian khidmat masyarakat (OPKiM) Antarabangsa tahun 2024.
“Kegiatan OPKiM ini merupakan bagian upaya mendorong UIN Ar-Raniry menuju predikat World Class University,” kata Dekan FDK UIN Ar-Raniry, Prof Dr Kusmawati Hatta di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan mempererat hubungan antar mahasiswa dan dosen dari kedua institusi, sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga bagian menaikkan taraf atau peringkat kampus menuju World Class University.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FDK UIN Ar-Raniry, Dr Sabirin mengatakan kegiatan OPKiM meliputi bincang santai antara mahasiswa dan dosen dari FDK UIN Ar-Raniry dan UniPSAS dan pengabdian masyarakat di tiga pondok pesantren, yakni Dayah Mulia Blang Bintang, Ponpes Daruzzahidin Kuta Baro, dan Ponpes Darul Muta’allimin Blang Bintang.
Selain itu, pengabdian juga dilaksanakan di Gampong Teupin Batee dan Gampong Cot Leuot, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar. Peserta juga diajak menikmati keindahan alam Aceh melalui kegiatan tafakkur alam di kawasan pantai Lampuuk dan Lhoknga serta mengunjungi beberapa ikon sejarah dan budaya Aceh, seperti Museum Tsunami, PLTD Apung, Masjid Lampuuk, Masjid Baiturrahim, serta Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh.
“Kolaborasi ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi mahasiswa dari Aceh dan Pahang, terutama terkait budaya masing-masing dan kegiatan ini juga mendorong kreativitas mahasiswa dalam memahami keberagaman budaya,” katanya.
Perwakilan dari UnIPSAS, Mohamad Hasmimie Bin Mohd Yusof menambahkan kegiatan tersebut bertujuan mempererat hubungan dan memperkenalkan budaya antara dua bangsa, Aceh dan Pahang, Malaysia.
“Rangkaian acara ini bertujuan menumbuhkan keakraban, merapatkan silaturrahim, dan memperkenalkan budaya antar kedua bangsa, Aceh dan Pahang Malaysia,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024