Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Masyarakat Gampong Keude Padang, Kabupaten Aceh Selatan meminta kepada Pemkab setempat dan Pemerintah Aceh segera menanggulangi erosi Krueng (sungai) Kluet yang kondisinya sekarang ini semakin parah.

Sekretaris Gampong (desa) Keude Padang, T Raja Inal saat dihubungi wartawan dari Tapaktuan, Senin menyatakan, dampak dari erosi tersebut, selain telah merusak puluhan hektare lahan perkebunan warga, juga telah menghantam lahan pemukiman warga setempat.

"Beberapa waktu lalu satu unit rumah warga yang bagian dapurnya telah ambruk ke dasar sungai terpaksa harus dibongkar oleh warga untuk menghindari jatuh korban jiwa dan makin bertambahnya kerugian yang diderita oleh korban," katanya.

Saat terjadi banjir besar sekitar awal tahun 2017 kemudian diperparah lagi dengan datangnya bencana susulan beberapa bulan lalu, jelas Raja Inal, arus sungai Krueng Kluet yang deras langsung menerjang sepanjang bantaran sungai di wilayah Gampong Keude Padang.

"Tidak hanya lahan perkebunan, terjangan banjir juga menghantam lahan lapangan bola kaki Gampong Keude Padang hingga ambruk ke dasar sungai. Saat ini ancaman erosi sungai sangat meresahkan warga, karena jarak antara muara sungai dengan pemukiman warga lainnya tinggal sekitar 20 meter lagi," ujarnya.

Dia mengaku pasca terjadinya bencana banjir sejak awal tahun 2017 beberapa pejabat dari dinas terkait telah turun meninjau lokasi. Namun, sampai saat ini belum ada langkah penanggulangan yang konkrit direalisasikan di lapangan.

"Kami juga sudah mengajukan sejumlah proposal bantuan baik kepada Pemkab dan DPRK Aceh Selatan maupun kepada Pemerintah Aceh untuk membangun tanggul pengaman sungai di Keude Padang tersebut," ujar dia.

Sejauh ini baru dari pihak anggota dewan yang telah meresponnya melalui dana aspirasi berencana akan dibangun tanggul tanggap darurat, tapi kapan akan direalisasikan kami belum tahu, ucapnya.

Pihaknya, sambung T Raja Inal, sangat mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh segera mengambil kebijakan untuk menanggulangi bencana erosi dengan cara membangun tanggul menggunakan batu gajah di sepanjang bantaran sungai Gampong Keude Padang tersebut.

"Masyarakat sangat mengharapkan ada tindakan nyata dari pemerintah menanggulangi bencana ini. Sebab jika sewaktu-waktu kembali terjadi banjir besar, keberadaan sejumlah rumah warga yang jaraknya dengan sungai tinggal 20 meter lagi, terancam akan ambruk ke dasar sungai akibat dihantam air," pinta dia.

Camat Kluet Utara, H Zainal yang dimintai tanggapannya terkait persoalan ini mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan kepada dinas terkait untuk menanggulangi bencana erosi sungai di Gampong Keude Padang tersebut.

"Langkah penanganan yang kami minta itu adalah supaya segera dibangun tanggul di sepanjang bantaran sungai menggunakan batu gajah," ungkap H Zainal.

Kepala BPBD Aceh Selatan, Sufli saat dikonfirmasi mengaku telah memerintahkan bawahannya untuk melakukan suvervisi dan menghitung kebutuhan anggaran di lapangan.

"Karena langkah penanggulangan yang akan kita lakukan membutuhkan anggaran besar, maka usulan program proyek tersebut akan kita ajukan ke BNPB di Jakarta," kata Sufli.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Aceh Selatan, Suhada menambahkan, langkah penanganan di lokasi bencana tersebut tidak mungkin direalisasikan dalam skala kecil, karena dikhawatirkan akan sia-sia.

"Penanggulangan bencana ini butuh waktu dan proses yang panjang. Sebab harus skala besar, jika hanya sekedar tanggap darurat dengan cara dibangun beronjong dikhawatirkan akan mubazir," jelasnya.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017