Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E Sergei Gennadievich Tolchenov menemui Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar dalam rangka membahas langkah implementasi kerjasama multi sektor antara Aceh dan Rusia.
"Kerjasama dengan Rusia dapat membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas di berbagai sektor," kata Tgk Malik Mahmud Al Haythar dalam keterangannya, di Aceh Besar, Senin.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Meuligoe (pendopo) Wali Nanggroe Aceh, di Aceh Besar itu, Tgk Malik menegaskan pentingnya memperkuat hubungan internasional Aceh dengan negara-negara sahabat, terutama yang memiliki pengalaman dalam pengembangan teknologi dan sumber daya manusia
“Aceh terbuka untuk kerjasama yang membawa manfaat bagi rakyat, terutama dalam pembangunan energi terbarukan, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan sektor pertanian dan perkebunan,” ujar Tgk Malik Mahmud.
Baca: Wali Nanggroe temui Dubes RI untuk tindak lanjut hasil lawatan di Rusia
Dubes Rusia, Tolchenov mengatakan, hubungan antara Aceh dan Rusia, terutama dengan Republik Tatarstan dan Kota Kazan selama ini telah terjalin cukup baik.
“Kami ingin melanjutkan kolaborasi ini dan menjadikannya lebih konkret, melalui program bersama, proyek bersama, atau bentuk kerjasama lain yang saling menguntungkan,” katanya.
Tolchenov juga menyampaikan, mereka terbuka untuk memberikan peluang bagi anak-anak Aceh dalam hal ini pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di Rusia.
Dan sebaliknya, ia berharap perusahaan asal Rusia dapat berinvestasi di Aceh untuk menjajaki potensi sumber daya alam dan posisi strategis provinsi itu di jalur perdagangan internasional (Selat Malaka).
"Banyak potensi di Aceh yang dapat di kerjasama, khususnya pada bidang energi, transportasi, pertanian, dan pendidikan," ujar Tolchenov.
Dalam kesempatan ini, Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian panjang hubungan Aceh dan Rusia yang telah terjalin beberapa tahun terakhir.
Misalnya pada 2022, Wali Nanggroe secara aktif menjajaki kerjasama dengan Republik Tatarstan, salah satu wilayah federasi Rusia yang maju di bidang teknologi dan pendidikan.
Pada kunjungan ke Kota Kazan, Tatarstan, Wali Nanggroe bertemu dengan pejabat Kementerian Pendidikan Tatarstan untuk membahas pengiriman pelajar Aceh ke Rusia serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi dan pengelolaan sumber daya alam.
Baca: Wali Nanggroe teken kerjasama dengan pemerintah Region Ivanovo, Rusia
Upaya tersebut berlanjut, pada pertengahan 2024 telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara sejumlah perguruan tinggi di Aceh dan Kazan State Power Engineering University (KSPEU).
"Kerjasama ini mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta transfer teknologi di sektor energi dan teknik," katanya.
Menjelang 2025, Aceh juga memaparkan potensi investasinya kepada pihak Rusia dalam sejumlah forum ekonomi internasional, termasuk di bidang pertanian, energi terbarukan, logistik, dan pariwisata halal.
“Seluruh rangkaian itu memperlihatkan arah diplomasi Aceh yang konsisten membangun jejaring global berbasis pendidikan, teknologi, dan investasi,” demikian Zulfikar Idris.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025