Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendistribusikan sebanyak 1.014 tenda untuk kebutuhan pengungsian korban bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Banda Aceh, Jumat, mengatakan seribuan tenda pengungsian tersebut terdiri tenda peleton dan tenda keluarga.

"Tenda peleton yang didistribusikan sebanyak 30 unit. Sedangkan tenda keluarga mencapai 984 unit. Sebagian dari tenda tersebut dipasang untuk pengungsian korban bencana," kata Abdul Muhari.


Baca juga: Dua desa korban bencana banjir di Pidie Jaya butuh tenda pengungsian

Abdul Muhari mengatakan tenda peleton tersebut dijadikan titik pengungsian terpadu. Dari 30 tenda tersebut sebanyak delapan tenda dipasang di setiap kecamatan dan enam tenda sudah digunakan.

Sedangkan tenda keluarga sebanyak 984 unit didistribusikan untuk korban bencana di Kabupaten Aceh Tamiang. Dari 984 tenda keluarga, sebanyaknya 664 unit di antaranya sudah didirikan dan digunakan para pengungsi.

Terkait dengan titik pengungsian terpadu, Abdul Muhari mengatakan pihaknya terus berupaya menarik para pengungsi yang kini mengungsi terpisah-pisah agar mau tinggal di lokasi pengungsian terpadu.

"Di lokasi pengungsian terpadu ini  ada semua pelayanan dasar korban bencana, seperti dapur umum, pelayanan kesehatan, mandi cuci kasus atau MCK, hingga sarana pendidikan anak-anak," katanya.

Pelayanan pengungsian terpadu tersebut, kata dia, hingga ada hunian sementara. Dan keberadaan hunian sementara hingga ada hunian tetap para korban bencana alam yang terjadi akhir November 2025 

"Jadi, target kami masa tanggap darurat fase kedua ini untuk memastikan pengungsi yang mengungsi terpisah-pisah berada di pengungsian terpadu," kata Abdul Muhari.


Baca juga: Update Bencana Aceh, Ratusan korban di Bireuen butuh tenda pengungsian

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025