Kutacane (ANTARA Aceh) - Tim pencari dan penyelamat (SAR) Kutacane terus memantau banjir, dan bencana alam terutama di empat daerah di Provinsi Aceh melalui pos komando yang berada di Kabupaten Aceh Tenggara hingga akhir tahun ini.
"Kita terus melakukan koordinasi dengan unsur terkait, dan pemantauan di wilayah kerja kami," ucap Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Aceh Tenggara, Selasa.
Ia menjelaskan, wilayah kerja pihaknya berada di empat kabupaten/kota di Aceh meliputi Aceh Tenggara, lalu Gayo Lues, Subulussalam, dan Aceh Singkil.
Petugas SAR setempat yang diperkuat dengan jumlah 17 orang personel, siap untuk melakukan berbagai operasi terutama di darat akibat mayoritas wilayah kerjanya berada di pegunungan dan lembah.
Seperti wilayah kerja di Aceh Tenggara merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, dan
daerahnya dikelilingi oleh pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan dan Gunung Leuser.
Daerah berbatasan dengan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara ini, memiliki 16 kecamatan dengan total 385 desa. Terdapat 103 desa diantaranya, di lereng pengunungan dan sebagian besar lainnya berada di lembah.
"Memang personil kita sendiri, saat ini masih sangat minim jumlah lnya. Namun di setiap kabupaten/kota, kita sudah sangat terbantu dengan potensi atau relawan SAR yang siap tugas, jika dibutuhkan," kata Risky.
"Walau minim, tapi kita siap selama 24 jam penuh jika dibutuhkan. Tim kita langsung melakukan aksi untuk pelayanan jasa SAR seperti saat ini terdampak banjir," tegasnya
Dilaporkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil, telah bersiaga 24 jam penuh memasuki musim penghujan di akhir 2017 hingga awal tahun 2018.
BPBD setempat menyebut, sepanjang November tahun ini tercatat 6.221 kepala keluarga di lima kecamatan telah terdampak banjir selama lima hari.
"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ucap Kepala BPBD Aceh Singkil, Sulaiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
"Kita terus melakukan koordinasi dengan unsur terkait, dan pemantauan di wilayah kerja kami," ucap Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Aceh Tenggara, Selasa.
Ia menjelaskan, wilayah kerja pihaknya berada di empat kabupaten/kota di Aceh meliputi Aceh Tenggara, lalu Gayo Lues, Subulussalam, dan Aceh Singkil.
Petugas SAR setempat yang diperkuat dengan jumlah 17 orang personel, siap untuk melakukan berbagai operasi terutama di darat akibat mayoritas wilayah kerjanya berada di pegunungan dan lembah.
Seperti wilayah kerja di Aceh Tenggara merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, dan
daerahnya dikelilingi oleh pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan dan Gunung Leuser.
Daerah berbatasan dengan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara ini, memiliki 16 kecamatan dengan total 385 desa. Terdapat 103 desa diantaranya, di lereng pengunungan dan sebagian besar lainnya berada di lembah.
"Memang personil kita sendiri, saat ini masih sangat minim jumlah lnya. Namun di setiap kabupaten/kota, kita sudah sangat terbantu dengan potensi atau relawan SAR yang siap tugas, jika dibutuhkan," kata Risky.
"Walau minim, tapi kita siap selama 24 jam penuh jika dibutuhkan. Tim kita langsung melakukan aksi untuk pelayanan jasa SAR seperti saat ini terdampak banjir," tegasnya
Dilaporkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil, telah bersiaga 24 jam penuh memasuki musim penghujan di akhir 2017 hingga awal tahun 2018.
BPBD setempat menyebut, sepanjang November tahun ini tercatat 6.221 kepala keluarga di lima kecamatan telah terdampak banjir selama lima hari.
"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ucap Kepala BPBD Aceh Singkil, Sulaiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017