Kutacane (Antaranews Aceh) - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menargetkan infrastruktur jalan di Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, harus terealisasi paling lambat 2019.
"Saya minta Pak Bupati untuk mengaspal jalan sepanjang 50 kilometer di Leuser ini. Jadi target 2019, dan 2020 jalan ini sudah hitam (teraspal)," katanya saat meresmikan jaringan listrik di 11 desa Aceh Tenggara di Desa Naga Timbul, Aceh Tenggara, Kamis.
Menurut dia, jaringan listrik yang telah tersedia di suatu daerah, maka harus didukung oleh sarana dan prasarana jalan di wilayah tersebut.
Ia mengatakan, antara jalan dan listrik tidak bisa dipisahkan karena jalan merupakan urat dari perekonomian atau sebagai pengerak ekonomi.
"Mau kemari saja dari bandara hampir dua jam. Lebih lama waktu saya terbang dengan pesawat dari Banda Aceh ke Kutacane. Jangan segan-segan ajukan proposal untuk jalan ke provinsi," ujar Gubernur Aceh.
"Pak Bupati, sudah mengatakan tadi. Tahun depan, sudah ada jalan di sini. Kalau mau bukti, dua tahun lagi datang kemari," ujarnya.
Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim menyebut, pihaknya mulai 2018 telah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) setempat untuk jalan tersebut.
"Tahun ini, kami alokasikan Rp15 miliar untuk tahap pertama dengan waktu selama dua tahun. Kami yakin potensi perkebunan, dan peternakan bisa menyejahterakan masyarakat di sini," tuturnya.
Agus Selamet, tokoh masyarakat di Kecamatan Leuser, sempat memberi sambutan bahwa bila hujan tiba, maka transportasi menjadi terhenti akibat lereng perbukitan.
"Bapak-bapak, ketika hujan tiba, maka jalan ini tidak bisa dilalui. Seperti Bapak lihat sewaktu menuju kemari tadi, baru jalan tanah dan agak curam di beberapa titik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Saya minta Pak Bupati untuk mengaspal jalan sepanjang 50 kilometer di Leuser ini. Jadi target 2019, dan 2020 jalan ini sudah hitam (teraspal)," katanya saat meresmikan jaringan listrik di 11 desa Aceh Tenggara di Desa Naga Timbul, Aceh Tenggara, Kamis.
Menurut dia, jaringan listrik yang telah tersedia di suatu daerah, maka harus didukung oleh sarana dan prasarana jalan di wilayah tersebut.
Ia mengatakan, antara jalan dan listrik tidak bisa dipisahkan karena jalan merupakan urat dari perekonomian atau sebagai pengerak ekonomi.
"Mau kemari saja dari bandara hampir dua jam. Lebih lama waktu saya terbang dengan pesawat dari Banda Aceh ke Kutacane. Jangan segan-segan ajukan proposal untuk jalan ke provinsi," ujar Gubernur Aceh.
"Pak Bupati, sudah mengatakan tadi. Tahun depan, sudah ada jalan di sini. Kalau mau bukti, dua tahun lagi datang kemari," ujarnya.
Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim menyebut, pihaknya mulai 2018 telah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) setempat untuk jalan tersebut.
"Tahun ini, kami alokasikan Rp15 miliar untuk tahap pertama dengan waktu selama dua tahun. Kami yakin potensi perkebunan, dan peternakan bisa menyejahterakan masyarakat di sini," tuturnya.
Agus Selamet, tokoh masyarakat di Kecamatan Leuser, sempat memberi sambutan bahwa bila hujan tiba, maka transportasi menjadi terhenti akibat lereng perbukitan.
"Bapak-bapak, ketika hujan tiba, maka jalan ini tidak bisa dilalui. Seperti Bapak lihat sewaktu menuju kemari tadi, baru jalan tanah dan agak curam di beberapa titik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018