Kutacane (Antaranews Aceh) - Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga kabupaten Aceh Tenggara telah melaksanakan promosi objek wisata Ketambe seoptimal mungkin guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke tempat itu.

"Ketambe, bukan kurang promosi. Kita kan sudah promosikan semuanya, termasuk kekayaan flora dan fauna," kata Kepala Dispapora Kabupaten Aceh Tenggara, Bahagia Wati, di Kutacane, Rabu.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Aceh telah menggelar "Aceh Leuser International Rafting Championship", berupa kegiatan arung jeram berskala internasional.

Pada 2017, wisatawan mancanegara dari Malaysia mengirimkan tiga grup untuk mengikuti kegiatan menantang di Sungai Alas dengan medan yang cukup ganas itu.

Ketambe yang berada pada kaki Gunung Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara salah satu taman nasional yang mempunyai hutan tropis dengan kekayaan cagar alam hayati.

"Kita kan sudah buat `event` arung jeram tingkat internasional setiap tahun. Itu kan sudah suatu bentuk promosi memperkenalkan Ketambe," katanya.

Namun, ia mengakui bahwa jarak tempuh terdekat dari Medan, Provinsi Sumatera Utara, menuju Ketambe di Aceh Tenggara sekitar 230 kilometer dengan memakan waktu tujuh jam perjalanan darat.

"Cuma mungkin karena jarak kita (Ketambe, red.) aja yang terlalu jauh sehingga sarana transportasi yang masih kurang memadai," kata Bahagia.

Camat Ketambe Salamudin menyatakan selama ini pihaknya melakukan pengamanan wilayah, termasuk ketika turis asing datang ke objek wisata alam itu.

"Kalau tiba turis maka itu bentuk pengamanan yang kita lakukan. Misalnya ada timbul masalah, pasti muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) yang ditegur," katanya.

Pelaku industri pariwisata di Aceh Tenggara menyebut objek wisata Ketambe hingga kini masih minim perhatian dari pemerintah, terutama dalam mempromosikan kepada turis asing.

"Kalau tamu asing, sekarang telah jauh berkurang dibanding 1990-an. Dalam satu bulan, paling cuma tiga atau empat orang," kata pengelola Guest House Pak Mus, Mus Muliadi.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018