Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Berbagai jenis buah-buahan di tanam di bumi syariat Islam, Aceh, kini menjadi andalan ekspor dengan nilai tottal 16,38 dolar AS sepanjang tahun 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, buah-buahan berasal dari provinsi paling barat di Indonesia, kini menjadi ekspor terbesar kedua setelah kopi.

"Ekspor komoditas kopi, teh dan rempah-rempah tahun lalu senilai 34,41 juta dolar AS. Di tempat kedua, ada buah-buahan dengan total nilai 16,38 juta dolar AS," katanya.

Pihaknya mencatat pertumbuhan ekspor buah-buahan mengalami kenaikan cukup signifikan bagi buah-buahan. Sebab, di tahun 2016 cuma tercatat senilai 2,06 juta dolar AS.

Salah satu di antaranya buah yang diekspor melalui provinsi di luar Aceh, yakni pinang. Pinang kaya akan manfaat, seperti obat tradisional yang ampuh untuk meningkatkan stamina kaum pria.

"Hampir semua daerah di Aceh, penghasil biji pinang. Ini digunakan sebagai tanaman sela oleh petani Aceh di sawahnya, demi meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.

Ia melanjutkan, ekspor komoditas asal Aceh yang diekspor melalui pelabuhan luar provinsi ini, di tempat ketiga terdapat minyak atsiri dan kosmetik wangi-wangian senilai 9,6 juta dolar AS.

Lalu ikan dan udang dengan nilai 3,06 juta dolar AS, disusul berbagai produk kimia total senilai 2,03 juta dolar AS dan komoditi kayu dan barang dari kayu 811,99 ribu dolar AS.

"Total nilai ekspor 12 komoditas terbesar dan lain-laian asal Aceh tahun 2017, tercatat 69,06 juta dolar AS. Sedangkan 2016, cuma 33,19 juta dolar AS," kata Wahyudin.

Hatta (47), penampung biji pinang di Kabupaten Aceh Utara mengatakan, setiap bulan daerah tersebut mampu menghasilkan biji pinang terbaik kualitas ekspor sekitar 1.500 ton.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Aceh Utara tahun 2012 menyebut, luas areal perkebunan pinang tercatat 12.267 hektare dengan jumlah petani mencapai 18.293 orang.

"Pemerintah kabupaten, harus punya strategi yang jelas. Agar biji pinang ini, tidak lagi dijual ke Medan. Tetapi di ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukeuh," ungkapnya
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018