Takengon (Antaranews Aceh) - Belasan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Aceh Tengah mengecam kebiadaban terorisme dengan menggelar aksi damai bersama Polri di Bundaran Simpang Lima Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa.

Dalam aksi tersebut para mahasiswa GMNI menyuarakan kecaman terhadap praktek terorisme yang baru-baru ini terjadi di Surabaya dan di Mako Brimob Depok, Jawa Barat.

Koordinator aksi, Mulyadi, kepada wartawan mengatakan pihaknya menduga ada upaya kelompok tertentu yang ingin memecah belah bangsa, khususnya antar umat beragama di Indonesia dengan melancarkan aksi-aksi teror.

"Kejahatan teror yang dilakukan terus menerus secara berulang adalah untuk membuat rasa takut, ingin memecah belah, membuat rasa tidak nyaman, rasa saling tidak percaya antar anak bangsa, dan banyak hal lainnya yang dapat mengakibatkan hilangnya kebhinekaan di Republik Indonesia, " tutur Mulyadi.

Dalam orasinya, mahasiswa GMNI turut mendesak instansi terkait untuk cepat tanggap dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan terorisme di Indonesia.

"Mendesak DPR RI agar segera menindaklanjuti kejadian ini dengan mempertegas Undang-Undang dan regulasi tentang anti terorisme," seru mahasiswa dalam orasinya.

Selain melakukan orasi dengan pengeras suara, para mahasiswa ini juga membagikan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas di kawasan Simpang Lima Takengon.

Melalui selebaran tersebut, GMNI turut mengajak masyarakat untuk ikut mengecam dan melakukan perlawanan terhadap terorisme.
 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018