Takengon, 28/1 (Antaraaceh) - Bupati Aceh Tengah Nasaruddin menyatakan kekecewaannya terkait jalan pameu yang tidak diselesaikan secara sempurna oleh pihak kontraktor
Padahal, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk pembenahan ruas jalan tersebut secara bertahap, katanya di Takengon, Selasa.
"Tahun 2013 ada 2 paket pengerjaan jalan pameu dengan nilai pagu anggaran mencapai 49 milyar rupiah", kata Nasaruddin menambahkan.
Menurut bupati kedua paket tersebut diperuntukkan untuk membangun jalan lanjutan menuju Kemukiman Pameu sepanjang 12,7 kilometer
Paket pertama memiliki pagu anggaran sebesar Rp27 miliar dan dikerjakan oleh CV. Hananan dengan nilai ikatan kerja sebesar Rp22 miliar untuk mengerjakan jalan sepanjang 7,2 kilometer, namun hanya dikerjakan oleh kontraktor sebesar 26 persen.
Sedangkan pagu anggaran untuk Paket kedua sebesar Rp22 miliar dikerjakan oleh CV Abad Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp17 miliar untuk menuntaskan pekerjaan jalan sepanjang 5,5 kilometer, namun juga dikerjakan 15 persen.
Tidak tuntasnya pekerjaan dilakukan oleh kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut, menurut Nasaruddin kerugian yang sangat besar bagi masyarakat yang selama ini berdomisili di kemukiman Pameu.
"Infrastruktur jalan merupakan permasalahan yang tak kunjung selesai bagi masyarakat di Pameu, pemerintah daerah telah berupaya mencari jalan keluar melalui pendanaan pusat, namun ternyata kontraktornya yang tidak benar kerja", kata Nasaruddin.
Walaupun anggaran yang tidak digunakan untuk menyelesaikan jalan tidak hilang alias kembali ke negara, menurut Nasaruddin tetap saja daerah dan masyarakat merugi, karena butuh waktu yang lama untuk dianggarkan kembali.
"Dana yang tidak tergunakan sedang kita upayakan kembali untuk dianggarkan dalam APBN perubahan 2014", kata dia menyebutkan.
Kemukiman Pameu merupakan salah satu wilayah di Aceh Tengah yang tergolong jauh dari ibukota Takengon, namun selama lima tahun terakhir, jalan menuju ke kawasan tersebut terus dibenahi mulai rentang 47,7 Kilometer dihitung dari batas aspal Kampung Genting Gerbang Kecamatan Silih Nara sudah teraspal sepanjang 23 Kilometer
Sisa jalan yang harus ditingkatkan sepanjang 24,7 kilometer, termasuk jalan yang "diabaikan" oleh kontraktor sepanjang 12,7 kilometer hingga Ke Kampung Blang Pirak Kecamatan Rusip Antara
Untuk tahun 2014, menurut Nasaruddin melalui APBN, Pemerintah masih menganggarkan peningkatan jalan sepanjang 4 kilometer dari Kampung Blang Pirak menuju Pameu dengan pagu anggaran sebesar Rp22 miliar dan sudah melalui proses tender.
"Jika kontraktor bekerja dengan baik, seharusnya ruas jalan yang tersisa untuk ditingkatkan hanya 12 kilometer lagi, dengan tambahan 4 kilo tahun ini, jadi tinggal 8 kilometer. Itu pun akan terus dirawat sehingga akses transportasi masyarakat dapat berjalan normal", kata Nasaruddin yang tampak kesal dengan ulah para kontraktor.
Perbaikan akses jalan sangat berarti bagi masyarakat kemukiman pameu yang berpenduduk 2075 Jiwa dan tersebar di 7 Kampung yang ada (Kampung Kerawang, Lot Jaya, Blang Pirak, Kuala Rawa, Tanjung, Merandeh Paya, dan Paya Tampu).
Selain peningkatan jalan, upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan akses informasi masyarakat sudah berjalan, sejak 2013 lalu masyarakat disana sudah dapat menikmati jaringan telpon bahkan internet.(Mustafa Kamal)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Padahal, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk pembenahan ruas jalan tersebut secara bertahap, katanya di Takengon, Selasa.
"Tahun 2013 ada 2 paket pengerjaan jalan pameu dengan nilai pagu anggaran mencapai 49 milyar rupiah", kata Nasaruddin menambahkan.
Menurut bupati kedua paket tersebut diperuntukkan untuk membangun jalan lanjutan menuju Kemukiman Pameu sepanjang 12,7 kilometer
Paket pertama memiliki pagu anggaran sebesar Rp27 miliar dan dikerjakan oleh CV. Hananan dengan nilai ikatan kerja sebesar Rp22 miliar untuk mengerjakan jalan sepanjang 7,2 kilometer, namun hanya dikerjakan oleh kontraktor sebesar 26 persen.
Sedangkan pagu anggaran untuk Paket kedua sebesar Rp22 miliar dikerjakan oleh CV Abad Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp17 miliar untuk menuntaskan pekerjaan jalan sepanjang 5,5 kilometer, namun juga dikerjakan 15 persen.
Tidak tuntasnya pekerjaan dilakukan oleh kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut, menurut Nasaruddin kerugian yang sangat besar bagi masyarakat yang selama ini berdomisili di kemukiman Pameu.
"Infrastruktur jalan merupakan permasalahan yang tak kunjung selesai bagi masyarakat di Pameu, pemerintah daerah telah berupaya mencari jalan keluar melalui pendanaan pusat, namun ternyata kontraktornya yang tidak benar kerja", kata Nasaruddin.
Walaupun anggaran yang tidak digunakan untuk menyelesaikan jalan tidak hilang alias kembali ke negara, menurut Nasaruddin tetap saja daerah dan masyarakat merugi, karena butuh waktu yang lama untuk dianggarkan kembali.
"Dana yang tidak tergunakan sedang kita upayakan kembali untuk dianggarkan dalam APBN perubahan 2014", kata dia menyebutkan.
Kemukiman Pameu merupakan salah satu wilayah di Aceh Tengah yang tergolong jauh dari ibukota Takengon, namun selama lima tahun terakhir, jalan menuju ke kawasan tersebut terus dibenahi mulai rentang 47,7 Kilometer dihitung dari batas aspal Kampung Genting Gerbang Kecamatan Silih Nara sudah teraspal sepanjang 23 Kilometer
Sisa jalan yang harus ditingkatkan sepanjang 24,7 kilometer, termasuk jalan yang "diabaikan" oleh kontraktor sepanjang 12,7 kilometer hingga Ke Kampung Blang Pirak Kecamatan Rusip Antara
Untuk tahun 2014, menurut Nasaruddin melalui APBN, Pemerintah masih menganggarkan peningkatan jalan sepanjang 4 kilometer dari Kampung Blang Pirak menuju Pameu dengan pagu anggaran sebesar Rp22 miliar dan sudah melalui proses tender.
"Jika kontraktor bekerja dengan baik, seharusnya ruas jalan yang tersisa untuk ditingkatkan hanya 12 kilometer lagi, dengan tambahan 4 kilo tahun ini, jadi tinggal 8 kilometer. Itu pun akan terus dirawat sehingga akses transportasi masyarakat dapat berjalan normal", kata Nasaruddin yang tampak kesal dengan ulah para kontraktor.
Perbaikan akses jalan sangat berarti bagi masyarakat kemukiman pameu yang berpenduduk 2075 Jiwa dan tersebar di 7 Kampung yang ada (Kampung Kerawang, Lot Jaya, Blang Pirak, Kuala Rawa, Tanjung, Merandeh Paya, dan Paya Tampu).
Selain peningkatan jalan, upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan akses informasi masyarakat sudah berjalan, sejak 2013 lalu masyarakat disana sudah dapat menikmati jaringan telpon bahkan internet.(Mustafa Kamal)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014