Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, sejumlah daerah di Aceh masih terkena dampak siklon tropis Mangkhut yang mengakibatkan terjadinya angin kencang dan hujan lebat.

"Tak sampai siklonnya ke Indonesia. Tapi ke kita (Aceh) itu, pengaruhnya ada. Karena lokasi kita dekat siklon," terang prakirawan BMKG Aceh, Feqri Linanda Agroho di Aceh Besar, Senin.

Analisis cuaca dilakukan pihaknya menyebut, dampaknya perubahan cuaca masih terasa di provinsi paling Utara di Sumatera dalam tiga hari ke depan, akibat siklon tropis Mangkhut yang melintasi daratan Filipina di pertengahan pekan lalu.

Siklon tersebut menimbulkan cuaca cukup ekstrem dan udara bertekanan sangat rendah, sehingga mengalami selisih tekanan cukup signifikan dengan wilayah di Aceh.

Hasil analisis cuaca BMKG Aceh, belokan angin terjadi di Samudera Hindia, dan melintasi wilayah udara di Aceh, Malaysia hingga Tiongkok dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam, kelembaban rata-rata 65 hingga 95 persen, dan suhu mencapai 32 derajat Celcius.

Baca juga: 87 titik panas terdeteksi di Sumatera

Selain angin kencang dan hujan lebat, lanjut dia, dampak lain yang ditimbulkan adalah gelombang laut semakin tinggi, dan perkiraan mencapai tiga meter di perairan Banda Aceh-Sabang, dan Samudera Hindia bagian Barat di Aceh.

"Lazim terjadi di wilayah berdekatan dengan siklon tropis ini, akan mengakibatkan cuaca buruk berupa hujan yang cukup ekstrem," ujar Feqri.

Dilaporkan pertengahan pekan lalu, angin kencang yang disertai hujan deras telah menerjang 27 rumah di dua kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh.

"Empat rumah warga rusak berat, dan 23 rusak ringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek.

Baca juga: BMKG temukan 157 titik panas di Sumatera
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018