Meulaboh (Antaranews ACEH) - KMP Teluk Sinabang berlayar dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, tujuan Sinabang, Kabupaten Simeulue, tidak bisa mengambil penumpang dan muatan, karena pengaruh cuaca yang buruk.

Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Feri Indonesia, perwakilan Meulaboh, Desrizal Marbeth, di Meulaboh Minggu malam menyampaikan, kapal feri tidak bisa menjemput semua penumpang dan kendaraan karena faktor cuaca.

"Sudah sejak hari Jumat (28/9) kapal tiba, setelah turunkan penumpang dan kendaraan, tali tambatan terputus, langsung saja diamankan ke tengah. Sudah tiga hari ini terus dicoba sandar ke dermaga, tetap saja tidak bisa bertahan," katanya.

Pada keberangkatan tersebut, KMP Teluk Sinabang hanya berhasil menaikan tujuh orang penumpang, tanpa kendaraan roda empat, kemudian kapal terhempas-hempas, sehingga langsung menaikkan jangkar dan barlayar tujuan Sinabang.

Desrizal menyampaikan, kondisi kolam labuh di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh sangat tidak mendukung aktivitas pelayaran, hampir setiap saat terjadi ancaman kerusakan kapal karena keberadaanya di lautan lepas Samudera Hindia.

KMP Teluk Sinabang melayani jasa penyeberangan dari Meulaboh tujuan Sinabang pulang pergi (PP) dua kali dalam seminggu, yakni hari Jumat dan Minggu dengan jadwal keberangkatan dari Meulaboh pukul 14.00 WIB.

Akibat kondisi cuaca ekstrem di kawasan pantai setempat, puluhan kendaraan tujuan Sinabang antrian panjang selama tiga hari terakhir, hingga Minggu (30/9) sore masih bertahan, berharap ada kapal feri lain yang akan kembali menjemput.

"Kendaraan yang tertinggal di terminal pelabuhan itu ada yang sudah sejak hari Jumat, ada yang sudah mengembalikan tiket ada pula yang memilih bertahan. Kita tidak bisa berbuat banyak karena kondisi alun gelombang di dermaga sangat berisiko," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, malahan ada satu unit mobil ambulance yang juga sempat tertahan sejak Jumat lalu, namun karena emergensi terpaksa dialihkan untuk menggunakan penyeberangan Labuhanhaji Aceh Selatan, pada Sabtu (29/9).

Jumlah penumpang diperkirakan lebih dari 100 orang batal berlayar ke kampung halamannya di Sinabang, demikian juga kendaraan roda empat, roda enam berjumlah lebih 30 unit tidak satu pun berhasil masuk ke lumbung KMP Teluk Sinabang.

Sebagai operator pelayanan jasa penyebarangan tentunya sangat berharap, segera dibangun breakwater atau semacam tanggul penahan gelombang sehingga kolam labuh kapal tidak terhempas langsung oleh alun gelombang.

"Solusinya memang harus ada breakwater segera. Kami hanya sebagai operator, terkait fasilitas itu ada di daerah. Pemda Sinabang juga ikut membantu penyediaan fasilitas itu karena yang menggunakan adalah masyarakat Sinabang," pungkasnya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018