Blangpidie (Antaranews Aceh) - Sebanyak 96 dari 152 Gampong di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mengembangkan ayam Kampung Unggul Balitbang (KUB) sebagai upaya untuk mendokrak ekonomi masyarakat miskin dipedesaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4), Yusan Sulaidi di Blangpidie, Kamis, mengatakan program pengembangan ayam tersebut anggarannya bersumber dari dana desa tahun 2018.

Yusan menjelaskan, jumlah Gampong yang anggarkan dana desa 2018 untuk kegiatan budidaya ayam KUB tersebut sebanyak 96 Gampong dalam sembilan kecamatan di kabupaten Abdya.

Yakni, kecamatan Babahrot terdapat 9 Gampong, Susoh 8 Gampong, Kuala Batee 12 Gampong, Manggeng 17 Gampong, Lembah Sabil 14 Gampong, Jumpa 6 Gampong, Setia 9 Gampong, Tangan-Tangan 9 Gampong dan Blangpidie 8 Gampong.

"Aparatur Gampong memberikan ayam KUB ini pada fakir miskin, janda punya anak yatim khususnya warga yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi, tetapi memiliki bakat dan sangup beternak ayam," ujar Yusan

Yusan berkata, banyak Gampong di daerahnya memilih ayam KUB sebagai upaya memberdayakan masyarakat karena dianggap dari segi ekonomi ayam jenis ini lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan beternak ayam jenis biasa.  

Karena, ayam jenis itu merupakan hasil seleksi genetik memiliki keunggulan bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun. Kemudian masa mengeram berkurang hingga 10 persen, sehingga ayam cepat kembali bertelur.

"Program pemberdayaan ekonomi ini milik pemerintah kita lemparkan pada masyarakat kemudian Gampong-Gampong memprogramkan dalam anggaran dana desa untuk pengadaan bibit, pakan dan kandangnya," ucapnya

Yusan menjelaskan, pengadaan bibit ayam KUB tersebut dilakukan oleh pihak Gampong sendiri melalui perantara.begitu juga dengan pembuatan kandang dan pakan dilakukan sendiri oleh masing-masing desa.

"Kalau bibit itu didatangkan dari luar karena disini tidak ada. Satu-satunya di Indonesia yang ada bibit ayam KUB ini di Bogor itu yang legal. Jadi, Gampong membelinya melalui perantara yang ada rekomendasi dari Balitbang,"katanya  
 
Yusan tidak mengetahui jumlah dana desa dikucurkan oleh masing-masing Gampong untuk pengadaan bibit, pakan dan kandang tersebut, karena prosesnya dilakukan sendiri oleh Gampong berdasarkan hasil musyawarah masyarakat.

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018