Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Komisi VI DPRA mendorong Pemerintah Aceh agar mengoptimalkan peralatan di rumah sakit, khsusunya untuk Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, yang menampung pasien rujukan dari 23 kabupaten/kota di Aceh.

"Banyak pihak rumah sakit yang mengeluh karena kekurangan alat-alat kesehatan. Bahkan ada alat medis yang puluhan tahun belum diganti," kata Ketua Komisi VI DPRA T Rudi Fatahul Hadi, Senin (4/2).

Rudi menjelaskan, Komisi VI DPRA saat pembahasan anggaran sebelumnya telah mengupayakan dan mendorong Dinas Kesehatan Aceh agar mengupayakan penambahan peralatan medis di rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan onkologi untuk pengobatan kanker.

"Alat medis ini sangat dibutuhkan masyarakat Aceh saat ini. Akibat tidak adanya fasilitas medis untuk mengobati kanker di Aceh, akhirnya masyarakat harus berobat ke luar," ungkapnya.

Komisi VI DPRA, kata Rudi, telah berupaya mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sejumlah alat medis yang berkaitan dengan pengobatan kanker di rumah sakit milik Pemerintah Aceh.

"Namun beberapa kali gagal pengadaannya. Kami berharap untuk tahun ini jangan gagal lagi, alat-alat medis itu harus tersedia di rumah sakit, agar masyarakat Aceh tidak perlu lagi berobat ke luar," jelasnya.

Selain alat medis, Rudi juga menambahkan, Pemerintah Aceh harus mengontrol para tenaga medis di Aceh agar memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

"Pelayanan harus betul-betul memuaskan dan membuat nyaman masyarakat, khususnya dalam hal pengambilan obat. Jangan sampai pasien di rumah sakit dibeda-bedakan antara pasien umum dan JKA atau Jaminan Kesehatan Aceh. Pelayanan tetap harus sama," ujar politisi Partai NasDem ini.
 

Pewarta: Reza

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019