Meulaboh (Antaranews Aceh) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS menduga aksi penyerangan sekelompok massa dari Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, terhadap dirinya usai membuka kegiatan Musrenbang di kantor kecamatan setempat diduga sebagai upaya untuk mencelakai dirinya.

"Ada pihak yang saya duga mau membunuh saya, karena saya sempat mendengar ada beberapa massa yang menyuruh agar saya dibacok saat berusaha masuk ke dalam mobil dinas," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS kepada Antara, Kamis (21/2) di Meulaboh.

Dugaan ini ia sampaikan karena saat terjadinya aksi anarkis sejumlah warga, ia sempat mendengar kata-kata provokatif dari massa yang memerintahkan agar ia dibacok menggunakan sejata tajam saat aksi ini berlangsung.

Beruntung, ia berhasil selamat setelah diamankan oleh beberapa ajudan, pejabat daerah, serta masyarakat lain yang berusaha menghalau massa yang terus mengejar dirinya sambil mengeluarkan sumpah serapah dan menghina dirinya.

Informasi yang ia peroleh, diantara sekelompok massa juga terdapat warga yang diduga turut membawa senjata tajam sejenis parang.

Senjata tajam ini dibalut menggunakan lembaran koran.

"Alhamdulillah, berkah pertolongan dari Allah subhanahu wa ta'ala saya berhasil selamat. Ini juga berkat sigapnya ajudan yang bertugas mengamankan saya selaku kepala daerah," kata Ramli MS.

Ia juga mengakui, setibanya ia di lokasi acara sebelum aksi amuk sekelompok massa itu terjadi, Ramli mengaku sempat mendengar kata-kata bernada dari beberapa warga di luar lokasi acara Musrenbang agar menghadang dirinya.

Baca juga: Sempat dipukul warga, Bupati Aceh Barat selamat dari amuk massa

Namun aksi itu tidak terjadi karena ia langsung masuk ke dalam ruang acara.

Seusai acara dan akan kembali ke mobil dinas untuk menghadiri acara lain, ia tiba-tiba dicegat oleh beberapa warga yang mempertanyakan penyelesaian Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, yang kini masyarakatnya terpecah karena sebagian masih menetap di desa lama dan sebagian besar warga lainnya menetap di desa lain di lokasi relokasi.

Ia menjelaskan, bahwa persoalan itu sebaiknya dimusyawarahkan sesama warga agar melahirkan keputusan terbaik, dan hasil musyawarah dibawa ke kecamatan guna diajukan pemerintah daerah.

Namun penjelasan yang ia berikan tersebut diduga tidak membuat beberapa warganya puas, sehingga langsung berupaya melakukan aksi provokatif dan menghina dirinya dengan kata-kata kasar dan ia pastikan tidak pantas.

Disaat itu, kata Ramli, massa semakin banyak mengejar dirinya dan ia sempat dipukul oleh warga dari belakang dan aksi ini terlihat oleh beberapa ajudan, pejabat dan warga yang hadir.

Disaat suasana genting itu, ia juga mendengar teriakan massa agar ia dibacok dan diperintahkan untuk dihabisi.

Namun Ramli mengaku tidak sempar melihat warga yang memprovokasi massa karena ditarik oleh ajudan, agar masuk ke dalam mobil dinas mengingat situasi yang semakin tak aman.

Beruntung, berkat kesigapan anggota pengamanan tertutup yang dilakukan oleh ajudannya bernama Aipda Ahmad Dahlan bersama sejumlah ajudan dan pejabat lain, ia berhasil lolos dari maut.

"Ajudan juga bilang ada warga yang diduga bawa senjata tajam, makanya saya diamankan ke dalam mobil dinas," katanya.

Ramli MS mengapresiasi sikap pengamanan yang dilakukan ajudannya, termasuk mengeluarkan senjata api karena saat itu massa sangat beringas.

Ia tak bisa membayangkan apabila ajudan tidak sigap dalam memberikan pengamanan, dan ia mengaku bisa saja ia celaka.

Oleh karena itu, Ramli mengimbau kepada seluruh masyarakat di Aceh Barat agar tidak terpengaruh dengan provokasi pihak tertentu yang diduga akan mengacaukan suasana di kabupaten itu.

"Saya minta masyarakat tetap tenang, jangan ada yang terprovokasi. Aceh Barat masih aman dan kondusif," katanya.

Seperti diberitakan, Bupati Aceh Barat H Ramli MS berhasil lolos dan selamat dari amuk sekelompok massa usai menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang digelar di kantor camat setempat kawasan Desa Drien Rampak, Kecamatan Arongan Lambalek, Rabu (20/2) siang.

Informasi yang diperoleh Antara, meski sempat terkena pukulan dari warga di bagian tangan, namun pejabat negara tersebut berhasil selamat setelah masuk ke dalam mobil dinas.

"Alhamdulillah bapak bupati dalam kondisi sehat, sekarang sedang berada di pendapa tetap melaksanakan tugas seperti biasanya," kata Kepala Bagian Umum dan Protokoler Setdakab Aceh Barat, Dedy Gunawar SSTP MSi kepada Antara, Kamis (21/2) di Meulaboh.

Ia menjelaskan, penyebab amuk sekelompok massa yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut terjadi setelah Bupati Ramli MS membuka kegiatan musrenbang di Kecamatan Arongan Lambalek.

Saat keluar dari dalam kantor camat, bupati tiba-tiba dihadang oleh sejumlah warga yang menanyakan penyelesaian persoalan desa mereka di Desa Arongan, kecamatan setempat yang menurut warga belum sesuai keinginan mereka.

Seperti diketahui, paska tsunami 2004, masyarakat di Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat sebagian besar mengungsi dan direlokasi ke Desa Seuneubok Teungoh, yang berjarak sekitar 9-10 kilometer dari desa lama.

Masyarakat pun terpecah, sebagian warga menetap di desa lama dan sebagian besar warga memilih untuk menetap di lokasi relokasi.

 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019