Peristiwa angin kencang puting beliung telah menerbangkan bagian atap satu unit rumah penduduk terletak di Kampung (desa) Pulo Intan, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (14/3) sore.

"Terjadi angin kencang membentuk corong puting sekitar pukul 17.00 WIB kemarin, yang mengakibatkan rumah milik Bapak Mutiara rusak berat," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Teuku menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika awan-awan hitam terlihat oleh warga setempat semakin menebal di kala teriknya sinar matahari sekitar pukul 16.00 WIB.

Lalu awan pekat berwarna kehitaman tersebut mengarah ke pemukiman warga setempat di Desa Pulo Intan, yang kemudian membentuk awam Cumulonimbus dengan durasi sekitar 30 menit.

Tak lama kemudian, hujan lebat turun disertai angin kencang membentuk seperti corong putih berputar dengan memiliki kecepatan tinggi sekitar 63 kilometer per jam.

"Dan corong putih ini mengenai rumah milik Bapak Mutiara, sehingga korban terdampak satu keluarga dengan enam jiwa. Malam tadi mereka tetap memilih bertahan di rumah, meski tanpa atap seng," ujarnya.

Ia mengklaim, BPBD Bener Meriah telah melakukan upaya, seperti membersihan puing-puing rumah setelah dihantam puting beliung.

"Kita sudah melakukan penanganan darurat kepada korban terdampak, lalu pemasangan seng atap rumah, dan pemberian bantuan masa panik berupa logistik," tegas Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh sebelumnya menyebut, cuaca di Aceh saat ini sedang dalam masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

"Cuaca panas seperti saat ini berpotensi munculnya angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019