Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau para buruh untuk tertib dan tidak menghambat lalu lintas ketika mengikuti acara peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan digelar Rabu (1/5).

"Pasti harus tertib. Besok libur, jadi agak bebas sedikit. Mau (turun) ke jalan silakan, tapi jangan menghambat jalannya lalu lintas," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Terkait rencana kedatangan capres Prabowo Subianto pada Peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, JK menanggapi bahwa siapa saja boleh hadir dalam acara tersebut.

"Siapa saja boleh hadir, kalau soal hadir ya silakan saja," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Prabowo akan menghadiri peringatan Hari Buruh di Istora Senayan Jakarta, Rabu. Hal itu sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Prabowo untuk menghadiri perayaan May Day, kata Fadli.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan sekitar 50 ribu buruh akan hadir dalam peringatan Hari Buruh di Istora Senayan.

Peringatan May Day akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan diikuti massa buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, Banten dan Cilegon.

Para buruh tersebut akan menyerukan tujuh tuntutan yakni menolak upah murah, penghapusan sistem 'outsourcing', mendesak peningkatan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, mendesak penurunan TDL (Tarif dasar listrik) dan harga sembako, mendesak kenaikan pendapatan guru, tenaga honorer dan pengendara ojek online, serta meminta Pemerintah menegakkan demokrasi yang jujur dalam Pilpres 2019.

Kepolisian RI akan menurunkan 25 ribu personel gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Dishub dan Lantas untuk mengawal perayaan May Day di Jakarta, Rabu. Pembagian pengawalan aparat keamanan tersebut berupa 1.500 personel di Istora Senayan dan 25.000 personel di sekitar Istana Merdeka.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019