Ketua Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) KONI Aceh Bachtiar Hasan menyatakan hasil tes fisik tahap pertama dan kedua atlet Aceh dalam pelaksanaan Pelatda menunjukkan kemajuan yang meningkat pada diri atlet prioritas.

"Hasil laporan Monev (Tim Monitoring dan Evaluasi) dan bidang kesehatan memang ada hasil kemajuan (atlet) di dalam latihan fisik, ada sebagian juga fisik tidak berkembang," katanya di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan ada atlet yang tidak mengalami peningkatan dalam tes fisik lantaran selama pelatda desentralisasi sejak 1 Maret lalu ada atlet yang latihan berpencar di luar Kota Banda Aceh.

Baca juga: Anggaran KONI Aceh masih kurang, atlet Porwil X terancam berangkat dengan bus

Sehingga menimbulkan beberapa persoalan yang menyangkut dengan persoalan pekerjaan atlet, sekolah atlet dan lainnya, yang membuat proses latihan atlet di luar ibukota Aceh itu pun tidak efektif.

Meski demikian, katanya, Pengprov masing-masing cabang olahraga dalam kategori prioritas itu memanggil para atlet dalam pelatda sentralisasi, selama empat bulan menjelang Pra PON XX.

"Hasil monitoring hampir semua cabang sangat serius dan sangat bertanggungjawab untuk memburu tiket PON XX 2020. Mereka sangat serius latihan karena motivasinya itu tiket PON, kalau mereka tidak serius latihan maka tiket PON tidak akan dapat," kata Bachtiar.

Baca juga: Aceh targetkan 10 besar PON 2020 Papua

Pra PON XX, kata Bachtiar, ada beberapa cabang olahraga yang sudah mulai dilaksanakan pada medio Agustus, dan terus belangsung hingga Desember mendatang. Pelaksanaan Pra PON pun tergantung jadwal dari masing-masing pengurus besar cabang olahraga tersebut.

"Kecuali Prowil (Pekan Olahraga Wilayah) X di Bengkulu ada jadwal khusus pada November nanti. Lebih kurang 100 atlet dari 11 cabang olahraga dari Aceh. Ada empat cabang prioritas satu dan tujuh cabang prioritas empat," kata Bachtiar.

 

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019