Bupati Kabupaten Aceh Utara H. Muhammad Thaib mengharapkan kegiatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning dapat menjadi titik tolak dan indikator peningkatan sumber daya manusia (SDM) para lulusan dayah di daerah tersebut.

“Lembaga dayah merupakan institusi pendidikan agama hendaknya terus berbenah di tengah-tengah umat, khususnya dalam meningkatkan SDM para santri,” harap Bupati H. Muhammad Thaib, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Bupati H. Muhamad Thaib melalui Sekda Abdul Aziz, SH, MH saat membuka kegiatan MQK tingkat Kabupaten Aceh Utara yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Dayah setempat di aula Gedung Hasby Ash-Shiddiky di Lhokseumawe.

Melalui kegiatan lomba baca kitab kuning tersebut para lulusan dayah nantinya diharapkan agar benar-benar siap hadir di tengah masyarakat.

“Pemerintah hanya memfasilitasi, bagaimana caranya agar SDM santri dan lulusan dayah kian bagus dan mumpuni, ini adalah tugas kita bersama, termasuk MPU dan Dinas Pendidikan Dayah,” kata Sekda Abdul Aziz.

Sekda mengharapkan agar kitab-kitab yang menjadi rujukan pembelajaran di dayah-dayah hendaknya jangan sekadar dibaca dan ditelaah, akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah mengaplikasikan isinya dalam prilaku kehidupan sehari-hari, lebih-lebih di bumi Aceh yang bersendikan syariat Islam.

Dayah-dayah diharapkan harus berkembang menjadi institusi pendidikan yang hebat dan lebih berkualitas dan masyarakat harus mau memanfaatkan dayah sebagai tempat pendidikan anak-anaknya.

“Oleh sebab itu, lembaga dayah harus terus membenahi, melakukan inovasi-inovasi dalam metode pembelajaran, juga dalam penataan manajemen pendidikan,” sebut Sekda Abdul Azis.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, sebelumnya melaporkan bahwa kegiatan lomba baca kitab kuning ini diikuti oleh 50 santri sebagai peserta.

Dijelaskan, kategori untuk MQK tingkat aliyah sebanyak 25 peserta dan tingkat tsanawiyah 25 peserta. Mereka berasal dari dayah-dayah tipe A plus, tipe A, B, dan C yang semuanya telah terdata dalam database dayah tahun 2019.

Untuk MQK tingkat aliyah, sambung Abdullah, peserta harus membaca kitab Hasyiyah Ad-Dasuqi ‘Ala Umm Al-Barahin li As-Sanusiy, sedangkan peserta tingkat tsanawiyah membacakan kitab Ianatuttalibin jilid 4.

“Ini adalah dua kitab rujukan utama dayah-dayah yang ada di Aceh umumnya, atau di Aceh Utara khususnya,” tambah Abdullah menjelaskan.

Menurut dia, tujuan pelaksanaan musabaqah ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan kemampuan santri dalam membaca dan menelaah isi kitab-kitab rujukan berbahasa Arab.

Juga untuk melatih mental santri dalam mengekspresikan ilmunya melalui kegiatan perlombaan. Kegiatan ini telah diagendakan rutin dan digelar setiap tahun oleh Dinas Pendidikan Dayah.

Pembukaan MQK tahun 2019 ini turut dihadiri para Kepala SKPK, Camat, Ketua MPU Aceh Utara Abu Manan Blang Jruen, para pimpinan dayah se-Aceh Utara, serta pimpinan Ormas keagamaan.

Disebutkan, kegiatan MQK ini berlangsung selama dua hari yakni Selasa-Kamis tanggal 30 – 31 Juli 2019.

 

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019