Meulaboh, 1/4 (Antaraaceh) - Komandan Korem 012 Teuku Umar (TU) Kolonel Inf Bambang Ismawan menegaskan aparat TNI-AD senantiasa memperketat razia di wilayah teritorialnya sehingga tidak ada celah bagi siapun dan pihak manapun mengusik kedamaian pada pemilu 2014.
"Kegiatan khusus TNI  selalu melakukan razia, aktif patroli kesemua tempat, bahkan di batalion semua sudah terstruktur menjaga kamtibmas, mudah-mudahan kedamaian di barat selatan tetap terpelihara seperti ini,"katanya di Meulaboh Selasa.
Danrem 012 Tu bersama jajaran ikut menghadiri upacara penyambutan penerimaan pasukan BKO di Mapolres Aceh Barat, dari total 341 pasukan pamungkas dari Mabespolri di kirim ke Aceh, 112 personil diantaranya ditempatkan diwilayah barat selatan Aceh (Barsela).
Secara umum ditegaskan Danrem Bambang Ismawan, kondisi barsela masih kondusif menjelang hari H pemilihan umum legislatif 9 April 2014, hanya dua kabupaten yang dinyatakan sedikit rawan pasca terjadinya aksi teros dan penembakan caleg.
Meski demikian katanya, ia sudah mendatangi petugas utama keamanan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh Selatan serta unsur TNI bertugas dikawasan setempat untuk tidak membiarkan hal serupa terjadi.
"Yang agak rawan Abdya dan Aceh Selatan karena ada penembakan caleg dan pengrusakan posko, saya sudah kepolres mengajak dandim, danyon, jangan sampai terulang, dengan kejadian seperti itu membuat masyarakat takut,"sebutnya.
Pada kesempatan yang sama Komandan Kodim 0105 Aceh Barat Let Kol Deni Azhar Rizaldy menambahkan, khusus diwilayah kerjanya akan diperbantukan sekitar 400 prajurit TNI yang siap mengbeck-up polri.
"Ancama  selama ini tidak ada, namun saya liat hanya sudah mulai riak itu yang meningkat, namun karena mereka tidak melapor ke polres maka kita anggap ini hanya persaingan politik,"katanya.
Ia mengatakan, keruhnya kondisi keamanan menjelang hari pencoblosan 9 April 2014 merupakan isu politik yang dilakoni politisi partai politik untuk mencari sensasi kepada masyarakat dan berharap dipilih.
Selain penambahan 112 pasukan BKO, TNI mempersiapkan 300 orang dari batalion 116 dan dari dua pleton berjumlah sekitar 70 orang anggota yang senantiasa terus memantau kondisi Aceh Barat sebelum dan sesudah hari H.
"Persiapan pasukan ini untuk jaga-jaga saja, saya fikir khusus Aceh Barat masih aman terus, namun untuk barsela mungkin butuh pemikiran lebih lanjut menyusun strategi pengamanannya,"katanya menambahkan.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014