Pemerintah Kota Banda Aceh menyatakan rencana kerjasama kota kembar (Sister City) dengan Turki akan tetap dilanjutkan dengan fokus pengembangan pada sektor pariwisata antara kedua deaerah, di samping pengembangan bidang pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan.
“Kita ingin mengembangkan ini di sektor wisata, jadi kita akan buat MoU (Memorandum of Understanding) apa kelebihan di Turki dan apa kelebihan di Aceh, sama-sama kita perkenalkan nanti sehingga menjadi satu destinisasi wisata,” kata Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman di sela-sela peringatan 480 tahun persaudaraan Aceh dan Turki di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan, hubungan persaudaraan antara Turki dan Aceh sudah terjalin dalam waktu yang cukup panjang, sejak masa Kesultanan Aceh Darussalam dan Turki Utsmani yang resmi dimulai masa Sultan Alauddin Al Qadar pada 1539 masehi.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya situs-situs sejarah Turki serta makam-makam para ulama besar dan masyarakat Turki yang terdahulu di Aceh.
Baca juga: Masyarakat Aceh peringati 480 tahun persaudaraan Aceh dan Turki
“Jadi nanti ketika orang Turki datang ke Aceh tidak hanya melihat sejarahnya Turki di Aceh saja tapi juga melihat kelebihan Aceh yang sangat Islami, yang menjadi destinasi wisata,” kata Aminullah.
Selain itu, Aminullah juga menyebutkan banyak produk-produk hasil ekonomi kreatif masyarakat Aceh yang dapat dibawa ke Turki, salah satunya kopi Aceh. Dan masih banyak produk-produk lain dari masyarakat Aceh yang layak di pasarkan di Turki.
“Dalam bidang pendidikan juga, banyak warga kita yang melanjutkan pendidikan di Turki. Sehingga inilah sister city yang nantinya akan kita kembangkan, disamping kita terus kembangkan budaya dan bidang keagamaan dari kedua daerah ini,” kata Aminullah.
Sebelumnya, akhir 2015, Pemerintah Kota Banda Aceh dan Turki akan menjajaki kerjasama kota kembar serta membangun hubungan di berbagai bidang, pada masa kepemimpinan Wakilota Illiza Saaduddin Djamal. Dan Aminullah berencana akan melanjutkannya dengan fokus pada bidang pariwisata.
“Target kita 2020 kita sudah buat kesepakatan dengan Turki terkait kelanjutan kerjasama ini,” kata Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
“Kita ingin mengembangkan ini di sektor wisata, jadi kita akan buat MoU (Memorandum of Understanding) apa kelebihan di Turki dan apa kelebihan di Aceh, sama-sama kita perkenalkan nanti sehingga menjadi satu destinisasi wisata,” kata Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman di sela-sela peringatan 480 tahun persaudaraan Aceh dan Turki di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan, hubungan persaudaraan antara Turki dan Aceh sudah terjalin dalam waktu yang cukup panjang, sejak masa Kesultanan Aceh Darussalam dan Turki Utsmani yang resmi dimulai masa Sultan Alauddin Al Qadar pada 1539 masehi.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya situs-situs sejarah Turki serta makam-makam para ulama besar dan masyarakat Turki yang terdahulu di Aceh.
Baca juga: Masyarakat Aceh peringati 480 tahun persaudaraan Aceh dan Turki
“Jadi nanti ketika orang Turki datang ke Aceh tidak hanya melihat sejarahnya Turki di Aceh saja tapi juga melihat kelebihan Aceh yang sangat Islami, yang menjadi destinasi wisata,” kata Aminullah.
Selain itu, Aminullah juga menyebutkan banyak produk-produk hasil ekonomi kreatif masyarakat Aceh yang dapat dibawa ke Turki, salah satunya kopi Aceh. Dan masih banyak produk-produk lain dari masyarakat Aceh yang layak di pasarkan di Turki.
“Dalam bidang pendidikan juga, banyak warga kita yang melanjutkan pendidikan di Turki. Sehingga inilah sister city yang nantinya akan kita kembangkan, disamping kita terus kembangkan budaya dan bidang keagamaan dari kedua daerah ini,” kata Aminullah.
Sebelumnya, akhir 2015, Pemerintah Kota Banda Aceh dan Turki akan menjajaki kerjasama kota kembar serta membangun hubungan di berbagai bidang, pada masa kepemimpinan Wakilota Illiza Saaduddin Djamal. Dan Aminullah berencana akan melanjutkannya dengan fokus pada bidang pariwisata.
“Target kita 2020 kita sudah buat kesepakatan dengan Turki terkait kelanjutan kerjasama ini,” kata Aminullah.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019