Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Banten menyambangi salah satu situs tsunami Aceh yakni Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung dan mereka dapat merasakan kedahsyatan gelombang tsunami Aceh pada 24 Desember 2004.

Para peserta SMN Banten berkesempatan mengelilingi area Kapal PLTD Apung, dan juga melihat visualisasi proses detik-detik terjadinya gelombang tsunami yang mampu mengangkut kapal milik PT PLN seberat 2,600 ton itu ke tengah-tengah permukiman penduduk.

"Berinding, kita bisa merasakannya, sedih begitu melihat saudara-saudara kita yang ada disini yang mengalami bencana yang sangat besar kayak gini, tadi sempat menangis juga melihatnya," kata Dhiva, perserta SMN Banten, di Banda Aceh, Rabu.

Perserta SMN lain, Dina Amaila mengatakan setelah melihat saksi bisu bencana tsunami tersebut, katanya, pesan yang dapat diambil adalah harus bersyukur dengan apa yang telah didapatkan selama ini.
Para SMN foto bersama di atas PLTD Apung di Banda Aceh, Rabu (21/8/2019) (ANTARA/Khalis)

Sehingga ke depan para generasi penerus bangsa ini dapat lebih waspada terhadap bencana, serta memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana.

"Menurut saya memang edukasi tentang tsunami ini harus benar-benar gencar disosialisasikan kepada masyarakat, tidak hanya kepada penduduk terpencil saja, tapi juga di kota-kota supaya kita bisa lebih siaga dalam bencana," katanya.

Baca juga: SMN Banten Serahkan Buku Bingkai Anak Negeri untuk Arpus Aceh

Selain mengunjungi Kapal PLTD Apung, mereka juga menyambangi museum tsunami Aceh serta situs tsunami kapal nelayan yang terhempas di atas atap rumah warga di Lampulo.

Baca juga: Peserta SMN Banten bertekad berbagi pengalaman lewat buku

SMN 2019 merupakan program yang diselenggarakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hadir untuk Negeri (BHUN). Dalam hal ini Kementerian BUMN menunjuk PT PLN (Persero) cq. PLN UIW Aceh sebagai PIC kegiatan BHUN 2019 didampingi PT PTPN1 dan PT Adhi Karya.

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019