Panglima TNI segera mengirimkan helikopter untuk menyelidiki keberadaan para pendulang di pedalaman Papua.

Helikopter tersebut nantinya membawa anggota Brimob dan TNI-AD dan melihat kondisi para pendulang yang dilaporkan berada di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang, kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjawab pertanyaan Antara di Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, Rabu.

Dikatakan, tim TNI-Polri juga sudah diturunkan untuk mengetahui penyebab insiden itu terjadi, apakah ada konflik atau penyebab lainnya.

Hingga saat ini belum bisa memastikan berapa banyak jumlah korban yang dianiaya maupun meninggal dalam kasus tersebut dan bila ada akan segera dievakuasi.

Baca juga: Pedulang emas di pedalaman Papua dilaporkan dianiaya dan dibunuh

"Memang dilematis karena di wilayah tersebut tidak ada TNI-Polri sehingga pihaknya berharap semua pihak termasuk pemda melakukan pendekatan dengan pihak-pihak tersebut untuk mengetahui keberadaan pendulang," aku Tito seraya menambahkan, dari laporan yang diterima ratusan pendulang saat ini berhasil melarikan diri dan dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul.

“Saya masih menunggu laporan terkait insiden yang dialami para pendulang dan mempelajarinya bila memang akibat dianiaya maka pelakunya akan dicari,” tegas Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Sebelumnya ada laporan enam pendulang meninggal setelah dianiaya hingga menyebabkan ratusan pendulang yang melakukan pendulangan emas di pedalaman Papua lari menyelamatkan diri hingga tiba dan dievakuasi ke Tanah Merah.

Baca juga: Basarnas temukan empat pendulang intan tewas di Banjarbaru
 

Pewarta: Evarukdijati

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019