Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi hujan lebat dalam tiga hari ke depan (17-19 September 2019) di sejumlah wilayah Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Papua.
Informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan potensi hujan lebat terjadi disebabkan oleh massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Papua Barat dan Papua.
Daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang/kuat terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Utara, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Terdapat daerah tekanan rendah (LPA) di Kamboja. Konvergensi terbentuk memanjang di Pesisir Barat Sumatera, Kalimantan bagian Tengah dan Papua Barat. Daerah belokan angin terdapat di wilayah Sumatera bagian Utara, Kalimantan bagian Timur, Laut Maluku dan perairan Utara Papua Barat.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga tiga hari ke depan yaitu Papua.
Berdasarkan pantauan BMKG, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) adalah Aceh dan Sumatera Utara. Sedangkan untuk Rabu (19/9) wilayah yang masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Aceh.
Meski adanya potensi hujan lebat di sejumlah daerah, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau.
Secara umum, musim kemarau diprediksi masih berlangsung sampai dengan Oktober 2019. Sementara awal musim hujan mundur 10 sampai dengan 30 hari jadi baru masuk awal musim hujan terjadi pada Oktober di sebagian besar Sumatera, dan Kalimantan.
Sedangkan pada November dan Desember di Jawa, Bali, Sulsel, Merauke. Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2020.
Berdasarkan analisa kondisi cuaca, tingkat kemudahan terbakar hingga tanggal 21 September masih sangat mudah terbakar di sebagian wilayah Sumatera (Riau, Jambi, Sumsel, Lampung), Kalimantan (Kalbar, Kalteng, kalsel, Kaltim), Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan potensi hujan lebat terjadi disebabkan oleh massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Papua Barat dan Papua.
Daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang/kuat terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Utara, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Terdapat daerah tekanan rendah (LPA) di Kamboja. Konvergensi terbentuk memanjang di Pesisir Barat Sumatera, Kalimantan bagian Tengah dan Papua Barat. Daerah belokan angin terdapat di wilayah Sumatera bagian Utara, Kalimantan bagian Timur, Laut Maluku dan perairan Utara Papua Barat.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga tiga hari ke depan yaitu Papua.
Berdasarkan pantauan BMKG, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) adalah Aceh dan Sumatera Utara. Sedangkan untuk Rabu (19/9) wilayah yang masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Aceh.
Meski adanya potensi hujan lebat di sejumlah daerah, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami musim kemarau.
Secara umum, musim kemarau diprediksi masih berlangsung sampai dengan Oktober 2019. Sementara awal musim hujan mundur 10 sampai dengan 30 hari jadi baru masuk awal musim hujan terjadi pada Oktober di sebagian besar Sumatera, dan Kalimantan.
Sedangkan pada November dan Desember di Jawa, Bali, Sulsel, Merauke. Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2020.
Berdasarkan analisa kondisi cuaca, tingkat kemudahan terbakar hingga tanggal 21 September masih sangat mudah terbakar di sebagian wilayah Sumatera (Riau, Jambi, Sumsel, Lampung), Kalimantan (Kalbar, Kalteng, kalsel, Kaltim), Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019