Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Euis Ida Wartiah menjadi seorang perempuan yang pertama kalinya memimpin atau menjadi Ketua DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, periode 2019-2024 yang diputuskan secara resmi di Sidang Paripurna penetapan pimpinan dewan di DPRD Garut, Selasa.
Usai peresmian dan pembacaan sumpah pimpinan dewan, Euis Ida Wartiah mengaku tidak menyangka bisa menjadi Ketua DPRD Garut, padahal sebelumnya tidak bermimpi ingin memiliki jabatan tersebut.
"Bermimpi pun saya tidak pernah untuk jadi Ketua DPRD Garut," katanya.
Ia menuturkan, terpilihnya perempuan politisi Partai Golkar untuk memimpin DPRD Garut itu merupakan wujud kesetaraan perempuan yang bisa terjun ke dunia politik memperjuangkan suara rakyat.
Menurut dia, perempuan tidak hanya harus diam di rumah, tetapi bisa menyampaikan gagasan dan pemikirannya untuk membangun bangsa yang lebih hebat.
"Perempuan sekarang harus maju, karena perempuan merupakan aset pembangunan," kata nenek tiga cucu itu.
Ia menyampaikan, tidak ada persiapan khusus untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota sekaligus Ketua DPRD Garut, karena sudah cukup paham apa saja yang harus dikerjakan legislator.
Euis yang sudah ditinggal wafat suaminya 20 tahun lalu itu menyatakan, akan terus semangat untuk bekerja sebagai legislator yang memberikan manfaat dan kemajuan untuk Garut.
"Jadi sekarang saya bakal fokus untuk bekerja, untuk memperjuangkan kaum perempuan dan masyarakat," kata wanita kelahiran 1957 itu.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara penetapan pimpinan DPRD Garut mengapresiasi adanya keterwakilan peremuan dan masyarakat.
"Kita harus berbangga untuk pertama kalinya pimpinan dewan dipimpin oleh seorang ibu," katanya.
Sebelumnya, empat pimpinan DPRD Garut periode 2019-2024 resmi ditetapkan dan diambil sumpah jabatan.
Wakil Ketua DPRD ada dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni R Moch. Romli, Wakil Ketua yang lain dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus mantan Bupati Garut yakni H Agus Hamdani, dan Wakil Ketua dari Gerindra Enan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Usai peresmian dan pembacaan sumpah pimpinan dewan, Euis Ida Wartiah mengaku tidak menyangka bisa menjadi Ketua DPRD Garut, padahal sebelumnya tidak bermimpi ingin memiliki jabatan tersebut.
"Bermimpi pun saya tidak pernah untuk jadi Ketua DPRD Garut," katanya.
Ia menuturkan, terpilihnya perempuan politisi Partai Golkar untuk memimpin DPRD Garut itu merupakan wujud kesetaraan perempuan yang bisa terjun ke dunia politik memperjuangkan suara rakyat.
Menurut dia, perempuan tidak hanya harus diam di rumah, tetapi bisa menyampaikan gagasan dan pemikirannya untuk membangun bangsa yang lebih hebat.
"Perempuan sekarang harus maju, karena perempuan merupakan aset pembangunan," kata nenek tiga cucu itu.
Ia menyampaikan, tidak ada persiapan khusus untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota sekaligus Ketua DPRD Garut, karena sudah cukup paham apa saja yang harus dikerjakan legislator.
Euis yang sudah ditinggal wafat suaminya 20 tahun lalu itu menyatakan, akan terus semangat untuk bekerja sebagai legislator yang memberikan manfaat dan kemajuan untuk Garut.
"Jadi sekarang saya bakal fokus untuk bekerja, untuk memperjuangkan kaum perempuan dan masyarakat," kata wanita kelahiran 1957 itu.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara penetapan pimpinan DPRD Garut mengapresiasi adanya keterwakilan peremuan dan masyarakat.
"Kita harus berbangga untuk pertama kalinya pimpinan dewan dipimpin oleh seorang ibu," katanya.
Sebelumnya, empat pimpinan DPRD Garut periode 2019-2024 resmi ditetapkan dan diambil sumpah jabatan.
Wakil Ketua DPRD ada dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni R Moch. Romli, Wakil Ketua yang lain dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus mantan Bupati Garut yakni H Agus Hamdani, dan Wakil Ketua dari Gerindra Enan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019