Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tamiang telah mengirimkan sampel udara guna memantau kualitas lingkungan setempat, setelah dalam sepekan terakhir dilanda kabut asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

"Kita sudah ambil sampelnya di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Kampung Durian, Kecamatan Rantau, dan sudah kita kirim ke Medan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sayed Mahdi di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Kamis.

Ia menjelaskan, sampel udara yang dikirim ini diambil dari kedua alat memang terpasang dengan mengambil sampel dari badan air di Sungai Tamiang terutama bagian hulu dan hilir untuk mengukur suhu udara di lingkungan setempat.

Hasil pengujian kedua sampel yang dilakukan di laboratorium tersebut baru dapat diketahui pekan depan di antaranya kualitas udara yang melebihi baku mutu atau masih dalam ambang batas diperbolehkan akibat kabut asap kiriman.

"Apakah udara saat ini sudah melebihi baku mutu atau ambang batas, kita pun belum tahu persis. Kalau dari kasat matanya, memang sudah di luar kebiasaan karena agak pekat," katanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.12/2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di daerah dengan paramater partikulat PM 2.5 atau partikel-partikel berdiameter 2,5 mikron atau kurang di kategori sangat tidak sehat hingga berbahaya.

"Untuk saat ini, yang sudah ada tindakan dari BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah) pembagian masker ke pengguna jalan termasuk anak sekolah," sebut Sayed.

Kemarin Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut, titik panas masih menyisakan 152 titik di Provinsi Riau yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan, walau dalam dua hari diguyur hujan.

Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo, mengatakan, namun jumlah titik panas di Riau paling banyak dibanding provinsi lain di Pulau Sumatera.

Di antaranya, seperti di Sumatera Selatan terdeteksi 32 titik, Jambi 27 titik, Lampung 26 titik, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau masing-masing tiga titik, dan Bengkulu dua titik panas, sebutnya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019