Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara membutuhkan gudang untuk menyimpan logistik dan keperluan pemilihan umum karena bangunan penyimpanan yang ada sudah melebihi daya tampung.
Sekretaris KIP Aceh Utara Hamdani di Lhokseumawe, Minggu, menyebutkan gudang penyimpanan yang ada bangunannya kecil dan tidak mampu lagi menampung logistik pemilu dari 27 kecamatan di kabupaten tersebut.
"Gudang logistik pemilu KIP Aceh Utara sudah melebihi kapasitas. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya pembangunan gudang baru untuk penyimpanan logistik dari 1.879 tempat pemungutan suara yang tersebar di wilayah Aceh Utara," kata Hamdani.
Pada Pemilu 2019, kata Hamdani, logistik pemilu terpaksa disimpan di gudang-gudang kantor kecamatan. Sebagian disimpan di kantor lama KIP Aceh Utara di Kota Lhokseumawe, termasuk menyewa rumah toko sebagai tempat penyimpanan logistik pemilu.
"Kami tidak bisa menjamin keamanan logistik yang disimpan secara eksternal karena selain perawatan, tempat penyimpanan di Kantor KIP lama juga rawan banjir," kata Hamdani.
Hamdani menyebutkan pihaknya sudah mengusulkan permohonan ke Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk pengadaan lahan pembangunan gedung penyimpanan baru.
Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 1.000 meter persegi dan berlokasi di belakang Kantor KIP di Lhoksukon, ibu kota Aceh Utara. Adapun anggaran pembangunan diupayakan dar KPU.
"Dengan adanya gudang baru, kami yakin kapasitasnya mampu menampung seluruh logistik pemilu seperti surat suara mencapai 2.000.000 lembar, kotak suara, bilik suara, serta peralatan lainnya," kata Hamdani.
Selain itu, dengan adanya gudang penyimpanan representatif, logistik pemilu akan lebih aman dan bisa untuk pemilu berikutnya.
KIP Aceh Utara butuh gudang penyimpanan logistik pemilu
Senin, 21 Oktober 2019 17:31 WIB