Banda Aceh (ANTARA) - Sekolah Antikorupsi Aceh (SAKA) mendorong pemerintah pusat maupun Pemerintah Aceh menerapkan kurikulum antikorupsi di sekolah mulai pendidikan usai dini hingga perguruan tinggi.
"Penerapan kurikulum antikorupsi ini penting untuk membangun generasi penerus bangsa yang bebas korupsi," kata Kepala SAKA Mahmuddin di Banda Aceh, Jumat.
Menurut Mahmuddin, perlunya kurikulum tersebut karena mengajarkan nilai-nilai antikorupsi sejak usia dini, sehingga perilaku antikorupsi melekat hingga pada diri mereka.
"Perilaku antikorupsi tersebut di antaranya bagaimana mengajarkan anak-anak tidak menyontek, jujur, serta disiplin dalam keseharian dan ini penting diajarkan guna melahirkan generasi yang memiliki integritas dan kualitas," kata Mahmuddin.
Dia mengatakan kalau ingin membangun generasi bebas korupsi, maka perilaku antikorupsi harus dibangun sejak dini. Karena itu diperlukan kurikulum antikorupsi sejak pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi.
Mahmuddin menjelaskan korupsi merupakan kejahatan luar biasa. Saking luar biasanya, korban kejahatan korupsi tersebut tidak menyadari dan merasa dirugikan. Korban korupsi tersebut adalah masyarakat.
Oleh karena itu, perang terhadap kejahatan korupsi harus terus dilakukan. Penerapan kurikulum antikorupsi secara menyeluruh di sekolah-sekolah merupakan bagian dari upaya memerangi korupsi.
"Sebab itu, kami mengingatkan pendidikan antikorupsi ini tidak bisa dilakukan setengah-setengah, tetapi harus menyeluruh. Dan yang terpenting, implementasi pendidikan antikorupsi ini harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata aktivis antikorupsi Aceh tersebut.
.
SAKA dorong pemerintah terapkan kurikulum antikorupsi di sekolah
Jumat, 25 Oktober 2019 21:00 WIB