Banda Aceh (ANTARA) - Indonesia dan India telah menyepakati rencana pengembangan konektivitas Aceh-Kepulauan Andaman dan Nicobar, salah satu kerjasama yang mulai ditindak lanjuti ialah pengembangan pelabuhan BPKS Sabang.
"Sekarang yang langsung ditindak lanjuti ialah pra studi kelayakan pengembangan pelabuhan Sabang. Hari ini BPKS pertemuan pre-feasibility study tentang pelabuhan Sabang dengan tim perusahaan RITES Ltd India," kata Kepala Bappeda Sabang, Faisal di Sabang, Senin.
Dia menyebutkan sebelumnya India dan Indonesia telah sepakat rencana aksi kerjasama itu, dalam pertemuan pertama Joint Task Force (JTF) antara delegasi Aceh-Indonesia dengan India yang digelar di Banda Aceh pada Sabtu (7/12) lalu.
Baca juga: Sabang targetkan 2020 angka kemiskinan turun 3 persen
Kata dia dalam pertemuan JTG tersebut terdapat beberapa area kerjasama dua negara tersebut, namun yang langsung ditindak lanjut baru hanya area pengembangan pelabuhan Sabang.
"Pertemuan itu kemarin untuk memperjelas dan mempertajam rencana kerjasama, dan yang langsung ditindak lanjuti itu baru pengembangan pelabuhan Sabang, meskipun belum penandatanganan kedua negara," katanya.
JFT tersebut menyepakati enam area kerjasama yakni perdagangan dan investasi, pembangunan infrastruktur di Sabang, pengembangan konektivitas, kelautan dan perikanan, pariwisata dan pertukaran budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca juga: Sabang siap terima wisatawan libur akhir tahun
Kemudian pertemuan itu juga mengidentifikasi sejumlah proyek konkret seperti pengembangan dan pengelolaan pelabuhan di Sabang. Maka sebagai langkah awal RITES Ltd, perusahaan India yang bergerak di bidang infrastruktur dan manajemen transportasi itu telah melakukan pre-feasibility study.
Lebih lanjut, kedua negara tersebut juga sepakat meningkatkan upaya penguatan people-to-people contact antara kedua wilayah, antara lain mendorong finalisasi kerja sama sister province antara Aceh dan Kepulauan Andaman dan Nicobar.
JTF dipimpin bersama oleh Direktur Asia Selatan dan Tengah, Kemlu RI dan Joint Secretary South Kemlu India, serta terdiri dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan pelaku bisnis kedua negara.
Baca juga: Tiga pejabat Sabang diperiksa di Pengadilan Tipikor
Tim ini dibentuk sebagai tindak lanjut kesepakatan Presiden RI dan Perdana Menteri India pada 2018 untuk mengembangkan konektivitas dua wilayah terdekat kedua negara ini.
Pada 2018, nilai investasi India di Indonesia sebesar 82,12 miliar dolar AS dan berpotensi meningkat menjadi 100 miliar dolar AS.