Blangpidie, Aceh (ANTARA) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menargetkan tahun 2024 semua tanah masyarakat di daerah itu sudah terpetakan sebagaimana instruksi Presiden Republik Indonesia.
"Program Bapak Jokowi semua bidang tanah harus sudah terpetakan tahun 2024. Jadi, untuk mengejarnya, saya sudah usulkan 17 ribu bidang tanah di Abdya diukur tahun 2021," kata Kepala BPN Abdya Munir di Blangpidie, Rabu (26/2).
Proses pengukuran dan pemetaan tanah yang dilakukan pihak BPN tersebut merupakan menjalankan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dicanangkan oleh pemerintah tingkat pusat.
Baca juga: Pemkab Bener Meriah targetkan seluruh bidang tanah terdata
Pemerintah pusat mencanangkan program PTSL dengan cara membagi-bagikan sertifkat tanah secara gratis ke masyarakat bertujuan mengurangi angka persengketaan dan memberikan kepastian hukum ke pemilik tanah.
"Dengan adanya program pemberian sertifikat tanah gartis ini tentu masyarakat pemilik tanah di desa-desa bisa mempergunakannya untuk anggunan jika membutuhkan pinjaman modal usaha diperbankan," kata Munir.
Baca juga: Aceh Tengah dapat kuota 2.750 sertifikat gratis tahun 2020
Menurut Munir, untuk tahun anggaran 2020 ini pihak BPN Abdya mendapatkan kuota sertikat tanah gratis melalui program PTSL sebanyak 2.500 persil dengan jumlah pengukuran sebanyak 3.000/bidang tanah.
Adapun semua bidang tanah masyarakat yang diukur pada tahun 2020 oleh pihak BPN Abdya meliputi empat desa di Kecamatan Jumpa, yakni Desa Alue Seulaseh, Desa Cot Mane, Desa Ladang Neubok dan Desa Alue Rambot.
Baca juga: Aceh Barat hibahkan alat ukur tanah agar mudahkan administrasi pertanahan
"Sekarang tim sedang menjalankan proses pengukuran di desa-desa itu, dan saya targetkan insyallah bulan Maret 2020 ini sudah tuntas dilakukan pengukuran 3.000 bidang tanah masyarakat di Kecamatan Jumpa itu,” katanya.
Munir juga mengatakan program PTSL yang sedangkan di jalankan tersebut mengunakan sistem bersambung, yaitu semua tanah masyarakat diukur dan dipetakan semua setiap desa dan tidak berpindah-pindah tempat.
“Jika di desa itu belum habis terukur tahun berjalan, maka proses pengukuran selanjutnya dilakukan pada tahun berikutnya. Jadi, intinya sekarang kita tuntaskan dulu Kecamatan Jumpa, baru kemudian bergeser ke wilayah lain, sehingga semua tanah terukur dan terpetakan,” kata Munir.
Munir mengaku tidak ada kendala apapun yang dialami petugas selama proses pengukuran berlangsung di lapangan, karena sebelum program PTSL dimulai terlebih dahulu tim BPN Abdya melakukan sosialisasi ke masyarakat.
“Alhamdulillah tidak ada kendala apapun di lapangan. Hanya saja kami sedikit kewalahan karena jumlah tim pengukuran yang masih kurang. Jadi, untuk tercapai target tadi, kami harus bekerja siang dan malam,” katanya.
BPN targetkan semua tanah di Abdya sudah terpetakan 2024
Kamis, 27 Februari 2020 10:54 WIB