Banda Aceh (ANTARA) - Pegamat dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, M Saleh Sjafei menyatakan untuk penanganan penyebaran virus corona atau COVID-19 maka perlu pelibatan unsur pimpinan secara maksimal hingga keuchik/kepala desa.
"Artinya, pelibatan semua unsur pimpinan ini harus dilakukan secara berjenjang dari Presiden, gubernur, wali kota/bupati, camat hingga gampong yang menjadi garda terdepan pemerintahan," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya terkait perpanjangan status tanggap darurat skala provinsi untuk penanganan virus corona atau COVID-19 yang telah ditetapkan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Menurut dia peran Keuchik dalam pencegahan wabah corona khususnya seharusnya sudah dilaksanakan lebih awal oleh pimpinan di atasnya secara berjenjang dalam menyampaikan berbagai upaya pencegahan yang dimulai dari gampong/desa.
"Peran mendasar yang dilakukan oleh Keuchik itu seharusnya sudah jauh-jauh hari direncanakan dan dipersiapkan oleh para atasan dan perangkatnya dalam upaya pencegahan," katanya.
Ia menjelaskan kondisi masyarakat bawah, di level Gampong saat ini masih belum cukup waspada, mereka hanya mendapat berbagai informasi dari mulut ke mulut sesama warga.
"Masih banyak kegiatan tradisional dilakukan yang seharusnya sudah dapat dikurangi dalam upaya mencegah penyebaran virus corona di provinsi ini," kata Sosiolog asal Unsyiah tersebut.
Ia menambahkan pesan yang sangat efektif dalam melakukan penanganan penyebaran virus corona di Aceh adalah melalui eksekutif dan Legislatif di level provinsi dan kabupaten/kota.
"Para eksekutif dan legislatif perlu membekali dan melibatkan para tokoh agama, karena mereka juga memiliki peranan penting untuk mempersiapkan masyarakat umum," katanya.
Pengamat: Penanganan virus corona harus dilakukan berjenjang
Kamis, 26 Maret 2020 18:33 WIB