Takengon, Aceh (ANTARA) - Pasien umum di RSUD Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah mengalami penurunan drastis mencapai angka 50 persen dari jumlah biasanya yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Datu Beru Takengon dr Hardi Yanis di Takengon Selasa mengatakan penurunan jumlah pasien umum tersebut merupakan dampak dari pandemi virus corona (COVID-19).
Baca juga: RSUD Datu Beru Takengon buka layanan call center konsultasi COVID-19
"Jadi masyarakat yang tidak sakit berat sudah tidak mau ke rumah sakit. Kalau dulu kan yang sakit ringan pun banyak yang minta dirawat. Ini mungkin mereka lebih milih di rumah aja kalau cuma sakit ringan," kata dr Hardi Yanis.
Selain itu kata Hardi Yanis pihak rumah sakit selama ini juga sudah meniadakan jam besuk atau waktu berkunjung bagi keluarga pasien.
Baca juga: Bupati Shabela minta setiap kampung di Aceh Tengah sediakan tempat karantina
Kebijakan tersebut diterapkan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan penyebaran COVID-19.
"Memang dengan peniadaan jam besuk ini rumah sakit sekarang jadi lebih sepi, selain jumlah pasien umum juga sudah banyak berkurang. Kita hanya membolehkan satu penunggu pasien dan wajib memakai kartu penunggu yang diberikan pihak rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Tak punya KTP Bener Meriah atau Aceh Tengah dilarang masuk di perbatasan
Sementara hingga saat ini Hardi Yanis menyebut ada tiga pasien berstatus ODP COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.
Jumlah itu kata dia sudah banyak berkurang karena ODP lainnya yang pernah dirawat sudah diperbolehkan pulang setelah dinyatakan aman.
Hardi Yanis juga memastikan hingga saat ini belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Aceh Tengah.
"Untuk hari ini yang masih dirawat ODP tiga orang. PDP tidak ada. Dan ODP yang sudah pulang 10 orang," sebut Hardi Yanis.
Dampak COVID-19, pasien umum di RSU Datu Beru Takengon turun drastis
Selasa, 31 Maret 2020 21:35 WIB