Idi, Aceh (ANTARA) - Personel Polres Aceh Timur melakukan patroli menyisir sepanjang pesisir pantai Selat Malaka di wilayah itu untuk mencegah pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Aceh melalui sejumlah "kuala tikus".
“Dalam sepekan terakhir personel kita sudah melakukan patroli siang dan malam sepanjang pesisir Selat Malaka. Ini bertujuan untuk menghindari pemulangan TKI ilegal dari negara-negara tetangga,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro, Rabu (1/4).
Baca juga: Ulama harapkan masyarakat bisa terima kepulangan warga Aceh dari perantauan
Ia mengatakan selain itu Satpol-Air bersama Keamanan Laut (Kamla) untuk memperketat jalur keluar masuk kapal-kapal nelayan melalui muara PPN Idi, karena tidak tertutup kemungkinan para TKI akan menyamar sebagai nelayan untuk kembali ke Aceh.
“Hal ini kita lakukan guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di daerah kita,” kata Eko.
Baca juga: Praktisi: tak perlu khawatir hadapi Corona, cukup kuatkan imun tubuh
Menurutnya, mencegah atau mendata orang-orang yang pulang dari negara tetangga dengan beberapa alasan, salah satunya bahwa orang-orang yang kembali dari luar negeri belum tentu sehat, apalagi yang bersangkutan pulang dari negara terjangkit seperti Malaysia.
Begitu juga sebaliknya, orang yang baru tiba dari luar negeri atau luar daerah juga belum tentu sakit atau terjangkit virus corona.
Oleh karenanya, solusi yang tepat saat ini sesuai dengan maklumat dan himbauan pemerintah adalah dengan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari tanpa harus melakukan kontak langsung dengan lawan bicaranya, termasuk tidak boleh keluar rumah.
“Jika selama 14 hari tidak ada keluhan kesehatan, maka silakan berbaur. Tapi bila tiba-tiba mengeluh sakit dan kriterianya sakitnya sama seperti orang yang terserang COVID-19, maka segera menghubungi aparat desa atau dokter di puskesmas untuk ditangani secara medis,” kata Kapolres.
Cegah pemulangan TKI, polisi sisir pesisir pantai se-Aceh Timur
Rabu, 1 April 2020 13:41 WIB
Hal ini kita lakukan guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di daerah kita