Lhoksukon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, tidak melarang pelaksanaan "meugang" atau tradisi penyembelihan hewan ternak sapi/kerbau menjelang sehari pelaksanaan puasa Ramadhan, tapi masyarakat tetap diminta untuk menjaga jarak sesuai protap kesehatan pada musim pendemi COVID-19.
Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf di Lhoksukon, Jumat, merayakan kegiatan meugang hendaknya masyarakat tetap mematuhi aturan kesehatan sesuai dengan imbauan pemerintah, baik itu pedagang maupun pembeli di pasar-pasar.
“Bagi yang melaksanakan kegiatan meugang, terutama saat berbelanja di pasar, atau pada saat kumpul keluarga untuk makan bersama, kita minta agar tetap mematuhi imbauan pemerintah sesuai dengan aturan kesehatan untuk menghindari penularan wabah COVID-19,” kata Fauzi Yusuf di dampingi oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Aceh Utara Andree Prayuda.
Menurut Wabup Fauzi Yusuf kegiatan meugang sudah menjadi kegiatan turun temurun dan susah untuk ditiadakan, bahkan sudah sangat kental dalam tradisi masyarakat Aceh, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Biasanya masyarakat berbelanja berbagai kebutuhan meugang ke pasar-pasar, sehingga suasana pasar akan lebih ramai dari biasanya, kemudian pada satu atau dua hari jelang masuknya bulan Ramadhan ada acara kumpul keluarga dan makan bersama.
“Ini adalah kearifan lokal yang selalu dipraktekkan dalam tradisi masyarakat kita, karena itu kita imbau agar dalam suasana meugang tahun ini tolong tetap mematuhi aturan kesehatan karena saat ini sedang dalam mewabahnya COVID-19,” pinta Fauzi.
Hal-hal yang perlu dipatuhi dalam pelaksanaan meugang di antaranya tetap menggunakan masker di manapun berada, sering mencuci tangan dengan memakai sabun, serta tetap menjaga jarak fisik (physical distancing) dan social distancing seperti tidak berjabat tangan, hal itu penting dilakukan agar terhindar dari penularan wabah virus COVID-19.
Lebih jauh, Fauzi mengajak seluruh masyarakat Aceh Utara yang ingin melaksanakan meugang hendaknya dilaksanakan dengan se-sederhana mungkin, menghindari mengumpulkan keluarga dalam jumlah banyak, apalagi jika ada yang datang dari luar daerah.
"Kita tidak melarang, tapi tetap kita imbau sebaiknya hindari kumpul keluarga dalam jumlah banyak,” kata Fauzi.
Meskipun hingga saat ini tidak ada yang positif corona di Aceh Utara, lanjut Fauzi, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada dan patuh terhadap aturan protokol kesehatan, selalu upayakan untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat.
"Selanjutnya mari terus kita berdoa kepada Allah SWT semoga wabah virus ini cepat dilenyapkan, sehingga kita bisa beribadah dengan nyaman dan khusyuk dalam bulan suci Ramadhan ini,” pungkasnya.
Begini pesan wakil bupati, Meugang boleh tapi tetap jaga jarak
Jumat, 17 April 2020 16:29 WIB