Padang Aro, Sumbar (ANTARA) - Sebanyak sembilan warga Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan tewas tertimbun di lubang tambang emas ilegal di Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.
"Hingga pagi ini ini semua korban ditemukan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan sekarang disemayamkan di rumah korban," kata Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto di Padang Aro, Minggu.
Baca juga: Polisi tangkap tiga penambang emas liar di pedalaman Nagan Raya
Longsor tersebut, katanya, terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.50 WIB. Para korban tertimbun material tanah yang longsor yang digali secara manual karena diduga terdapat kandungan emas.
"Saat kejadian sedang hujan," ujarnya.
Baca juga: Polda Aceh tahan alat berat di tambang emas ilegal di Aceh Barat
Sementara dari informasi yang diterima Antara para korban yang tertimbun semuanya warga Kecamatan Sangir Batang Hari.
Identitas korban itu adalah Menan (58), Dedi (30), Husin (50), Jaja (25), Buyuang (30), Abu (35),Yandi (40), Ipit (35) yang semuanya warga Jorong Rawang, Nagari Ranah Pantai Cermin.
Baca juga: Tim gabungan tutup 23 lubang tambang emas ilegal
Seorang korban lagi yang bernama Iril (35) merupakan warga Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin.
Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi mengatakan berdasarkan informasi dari warga, kedalaman lubang tambang yang runtuh dan menimbun sembilan orang tersebut sekitar delapan meter.
Warga yang tertimbun, katanya, delapan orang laki-laki dan satu orang perempuan.
Sembilan warga tewas tertimbun di lokasi tambang ilegal
Minggu, 19 April 2020 9:41 WIB
Saat kejadian sedang hujan