Meulaboh (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat, Teungku Abdurrani Adian mengatakan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah merupakan momentum untuk meningkatkan silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain.
"Apabila kita ingin mendapatkan piala kemenangan dan ampunan dari Allah SWT, di hari yang fitri ini kita harus saling memaafkan. Tidak perlu ada dendam," kata Teungku Abdurrani Adian saat berkhotbah pada Shalat Id di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Ahad.
Menurutnya, manusia memiliki sifat amarah dan dendam dalam bergaul dan bersikap sehari-hari di lingkungan masing-masing.
Namun kedua sifat tersebut harus mampu dikendalikan dan tidak larut dalam emosi, dalam menyikapi sebuah persoalan.
Teungku Abdurrani menjelaskan, Allah SWT memberi batas toleransi kepada umat manusia yang marah kepada orang lain, dengan batas waktu selama tiga hari.
Apabila melebihi dari batas waktu yang sudah ditentukan tersebut, maka manusia yang memiliki sifat dendam dan amarah kepada orang lain, maka amalan seseorang tidak akan diterima.
Disisi lain, ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Aceh Barat, agar dapat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dalam menghadapi wabah virus corona (COVID-19).
Ulama ini juga mengajak masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, sering mencuci tangan dan hidup secara sehat, imbaunya.
Ulama: Idul Fitri momentum tingkatkan silaturahmi dan saling memaafkan
Minggu, 24 Mei 2020 11:43 WIB