Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 65 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretaris Daerah Pemerintah Aceh dinyatakan reaktif tes cepat (rapid test) COVID-19, sehingga harus menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil uji sampel usap (swab).
Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Rabu, mengatakan pihaknya telah melakukan tes cepat terhadap 903 orang pegawai, alhasil 65 orang diantaranya dinyatakan reaktif virus corona.
"ASN yang mengikuti rapid test sekitar 903 orang, dan hasilnya itu 65 orang reaktif," kata Saifullah, di Kota Banda Aceh.
Sesuai dengan prosedur pengendalian penyakit menular, maka pegawai yang reaktif harus menjalani pengambilan sampel usap untuk diuji dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCT) di Balai Litbangkes Aceh.
"Hasil pemeriksaan swabnya telah dikirim ke Balitbangkes, hasil 65 orang ini masih belum keluar dari Balitbangkes Aceh di Lambaro. Kami masih menunggu hasilnya," katanya.
Jubir yang akrab disapa SAG itu menegaskan bahwa reaktif tes cepat tersebut belum menentukan seseorang itu positif terpapar COVID-19, namun wajib dikonfirmasi uji usap dengan metode PCR untuk menentukannya.
"65 orang yang reaktif itu belum tentu karena virus corona bisa jadi karena infeksi lain. Hasil swab 65 ini belum keluar hingga sekarang," ujar SAG.
Lanjut dia, karena hasil uji usap belum diketahui, maka 65 orang pegawai tersebut harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Namun, kata dia, tetap dapat melakukan pekerjaan secara online (daring) atau dengan menggunakan bantuan alat elektronik lainnya.
"Mereka sehat atau kategori OTG (Orang Tanpa Gejaja), tetap bisa membantu pekerjaan kantor dengan sistem online," ujarnya.
Puluhan ASN Pemprov Aceh reaktif tes cepat COVID-19
Rabu, 8 Juli 2020 19:40 WIB