Blangpidie (ANTARA) - Kendatipun pelaksanaan panen padi rendengan baru 50 persen dilakukan oleh petani Kabupaten Aceh Barat Daya, namun, mereka sudah menetapkan jadwal tanam MT gadu 2020 sebagai upaya antisipasi kekurangan pangan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Adapun Jadwal MT gadu 2020 yang telah disepakati tersebut ditentukan oleh Keujruen Blang (Lembaga Adat sawah), melalui musyawarah turun ke sawah di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Blangpidie, Jumat
Bupati Abdya Akmal Ibrahim, Dandim 0110, Letkol CZI Ridha Has, Kapolres Muhammad Nasution, Kepala Kejaksaan Negeri Nilawati, Kepala Dinas Pertanian, Nasruddin, Menteri Tani dan Petugas Penyuluhan Pertanian ikut hadir dalam musyawarah petani tersebut.
Adapun jadwal pengelolahan tanah yang telah ditentukan dalam musyawarah tersebut di mulai pada Juli 2020 ini, lalu dilanjutkan semai benih agar proses penanaman bisa dilakukan akhir Agustus, sehingga pada bulan Oktober MT gadu sudah dapat dipanen oleh petani.
Kepala Dinas Pertanian Abdya di sela-sela musyawarah “Tron U Blang” itu melaporkan kepada Bupati Akmal bahwa sebelumnya petani di daerahnya telah mensukseskan program tanam padi serentak MT rendengan.
Program tanam MT rendengan seluas 8.200 hektar tersebut lokasinya berada di sembilan Kecamatan, yaitu, Lembah Sabil, Manggeng, Setia, Blangpidie, Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Keamatan Babahrot.
Menurut dia, semua tanaman padi dilahan sawah disembilan Kecamatan tersebut kini tengah memasuki masa panen, dan bahkan sekitar 50 persen dari total luas tanaman padi sudah selesai dipanenkan oleh petani.
“Berhubung adanya timbul kekhawatiran rawan pangan di Tanah Air akibat dampak COVID-19, dan musim kemarau, maka kita di Abdya harus mengejar program tanam padi serentak MT gadu ini,” katanya
Begini kesepakatan petani Abdya setelah panen padi selesai
Jumat, 17 Juli 2020 19:05 WIB