Banda Aceh (ANTARA) - Komisi II DPR Aceh meminta Pemerintah Aceh melalui dinas terkait membangun instalasi pengolahan limbah di setiap pasar tradisional, sehingga keberadaan pusat perdagangan masyarakat tertata dengan baik.
Anggota Komisi II DPR Aceh Yahdi Hasan di Banda Aceh, Senin, mengatakan hasil kunjungan pihaknya beberapa waktu lalu, banyak pasar kondisinya jorok karena tidak ada pengolahan limbah.
"Banyak pasar yang kami kunjungi, khususnya pasar daging, ikan, dan unggas kondisinya jorok karena limbah pembuangan tidak dikelola dengan baik," kata Yahdi Hasan.
Anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh tersebut mengatakan kondisi pasar tersebut menimbulkan kesan jorok, bau, dan mengganggu kesehatan. Keadaan seperti ini tentu tidak sesuai dengan pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh.
"Persoalan pasar tersebut kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh agar pasar-pasar tradisional menjual daging, ikan, dan unggas tidak terkesan jorok," kata Yahdi Hasan.
Oleh karena itu, kata Yahdi Hasan, Pemerintah Aceh perlu membangun pengolahan limbah, termasuk drainase atau saluran pembuangan serta penyediaan air bersih yang representatif untuk menghadirkan pasar tradisional yang representatif.
"Dengan representatifnya sebuah pasar tradisional, tentu akan meningkatkan aktivitas perdagangan di tempat tersebut. Dan yang terpenting, adanya pengolahan limbah tersebut menghapus kesan pasar di Aceh bau dan jorok," kata Yahdi Hasan.
Pemerintah Aceh diminta bangun pengolah limbah di setiap pasar
Selasa, 21 Juli 2020 18:07 WIB