Ini penyebab naiknya harga ikan di Abdya
Senin, 31 Agustus 2020 17:20 WIB

Foto Ilustrasi : Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan dari perahu di Tempat Pelelangan Ikan, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (8/6/2020). Sejak sepekan terakhir harga ikan di Kendari mulai naik hingga 50 persen akibat cuaca buruk dan tingginya ombak di laut, sehingga ikan yang biasanya rata-rata dijual Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Muhammad Kasim, pedagang ikan di Blangpidie, Senin, menjelaskan menurunnya hasil tangkapan nelayan itu berdampak naiknya harga ikan, misalnya harga ikan tongkol biasanya Rp300 ribu per keranjang (30 kilogram) kini naik berkisar Rp500 ribu sampai Rp600 ribu per kilogram.
“Selama dua pekan terakhir hasil tangkapan para nelayan di PPI Ujong Seurangga, Susoh, menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya sehingga berdampak pada harga jual yang mahal,”katanya
“Kenaikan harga juga terjadi pada ikan tuna. Ikan jenis ini biasaya dijual nelayan rata-rata Rp600 ribu per satu keranjang, kini naik menjadi Rp800 ribu, itupun sulit kita dapatkan,” tuturnya
Pernyataan Muhammad Kasim tersebut juga dibenarkan oleh Sabri, pedagang ikan yang berjualan di komplek pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Abdya.
Ia menambahkan, selain harga ikan yang dijual nelayan mahal akibat turunya hasil tangkapan dilautan. Minat warga untuk membeli ikan jauh lebih menurun selama pandemi COVID-19 mewabah Indonesia.