Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengawali vaksinasi COVID-19 daerah setempat, sekaligus mengajak masyarakat provinsi paling barat Indonesia itu untuk melakukan penyuntikan vaksin guna mendapatkan kekebalan tubuh dari virus corona.
“Sebagai unsur pemerintahan saya selaku Gubernur Aceh hari ini harus menjalankan vaksinasi, tentu bersama Forkopimda dan beberapa stakeholder yang lain,” kata Nova usai penyuntikan vaksin di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, Jumat.
Usai disuntik, Nova mengaku tidak merasakan efek samping apapun. Dia berharap dosis vaksin itu dapat bekerja dengan baik dalam tubuhnya untuk membangkitkan imunitas guna terhindar dari infeksi COVID-19.
Baca juga: Semua Puskesmas di Banda Aceh sudah penuhi syarat vaksinasi COVID-19
"Saya tadi divaksin setengah jam yang lalu, sampai sekarang saya belum merasakan efek (samping) apapun, ya mudah-mudahan tidak ada, biasa-biasa saja yang penting di dalamnya vaksin ini bekerja," kata Nova.
Dia menjelaskan kini penanggulangan COVID-19 sudah memasuki fase yang sangat penting yaitu melakukan vaksinasi. Presiden Joko Widodo juga telah melakukan penyuntikan vaksin buatan Sinovac itu, guna menyakinkan masyarakat bahwa vaksin itu aman.
Baca juga: Aceh targetkan vaksinasi selesai dalam lima bulan
Menurut Nova dalam tahapan vaksinasi itu ada dua syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu untuk dapat melakukan penyuntikan vaksin, yakni vaksin itu telah dilakukan uji klinis dan izin BPOM, dan yang terpenting bagi rakyat Aceh ialah sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Sertifikat halal MUI sudah kita peroleh, dan kita juga sudah mendapat restu dari MPU Aceh yang sama pendapat dengan MUI. Maka hari ini penanganan COVID-19 memasuki fase yang sangat penting yaitu vaksinasi,” katanya.
Baca juga: Aceh tak paksa warga jika menolak disuntik vaksin COVID-19
Untuk rakyat kebanyakan kita imbau melalui tokoh-tokoh masyarakat vaksin ini halal vaksin ini aman, oleh karenanya mari kita melakukan gerakan vaksinasi agar COVID-19 cepat selesai, utamanya di Aceh,” katanya lagi.
Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 3,7 juta penduduknya, yang memprioritaskan penyuntikan pertama bagi kelompok tenaga kesehatan sebanyak 56.450 orang.
Selanjutnya, tenaga pelayanan publik, TNI/Polri sebanyak 365.394 orang, masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi mencapai 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.
Awali penyuntikan vaksin COVID-19, ini yang dirasakan Gubernur Aceh
Jumat, 15 Januari 2021 13:06 WIB